Lombok Timur (ANTARA) - Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata Universitas Mataram (Unram) dan Balai Taman Nasional Gunung Rinjani (BTNGR) berkolaborasi membina Kelompok Tani Sari Mekar mengembangkan agrowisata vanili organik di Desa Jeruk Manis, Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat.
Kepala Pusat Layanan Kuliah Kerja Nyata (KKN) dan Kerjasama Unram Dr Islamul Hadi, di Kabupaten Lombok Timur, Senin, menjelaskan kegiatan KKN dalam bentuk partisipatif mahasiswa mendukung pengembangan agrowisata vanili organik merupakan bagian dari mandat dalam konteks pelaksanaan Tri Dharma perguruan tinggi, yaitu pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat.
"Pada Dharma ketiga, yakni pengabdian kepada masyarakat dengan melaksanakan KKN partisipatif yang diberikan oleh mahasiswa KKN Unram, yakni mendorong terbentuknya Kelompok Petani Vanili Sari Mekar di Desa Jeruk Manis," katanya.
Ia mengatakan pihaknya juga berkomitmen untuk memberikan dukungan dalam bentuk kajian-kajian di bidang penelitian dan transfer ilmu pengetahuan serta teknologi untuk bisa meningkatkan produktivitas dan kualitas vanili organik.
Islamul juga berharap pembentukan Kelompok Tani Sari Mekar di Desa Jeruk Manis, Kecamatan Sikur, menjadi awal dalam konteks peningkatan kualitas pendapatan masyarakat lingkar Gunung Rinjani dan pemanfaatan sumber daya alam.
"Tentu bukan hanya vanili, tapi potensi lain yang ada di Desa Jeruk Manis. Kami dari Unram, mengidentifikasi itu sebagai peluang dan tantangan dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat," ucapnya.
Sementara itu, Kepala Resort Jeruk Manis, BTNGR, M Faisal, mengatakan Desa Jeruk Manis merupakan salah satu desa penyangga Taman Nasional Gunung Rinjani, yang ramai dikunjungi wisatawan karena memiliki potensi wisata air terjun dan panorama alam perdesaan.
Menurut dia, kolaborasi semua pihak sangat penting dilakukan guna memberdayakan dan membantu meningkatkan kesadaran masyarakat desa penyangga sehingga kawasan TNGR tetap lestari.
"Kegiatan pembentukan kelompok tani vanili organik merupakan bukti nyata kerja bersama antara BTNGR, Unram, Balai Pengkajian Teknologi Pertanian, pemerintah desa, pemerintah kabupaten dan pemerintah provinsi," katanya.
Faisal menambahkan upaya mendorong pengembangan agrowisata vanili organik merupakan kegiatan dalam rangka mewujudkan pemberdayaan masyarakat desa penyangga melalui pendekatan satu produk satu desa (one village one product) di desa-desa wilayah kerja BTNGR, Resort Kembang Kuning.
"Tahun lalu, kami mulai dengan porang di Desa Pengadangan Barat, dilanjutkan dengan alpukat martha hijau di Desa Timbanuh, Kecamatan Pringgasela, sekarang vanili organik di Desa Jeruk Manis. Insya Allah menyusul pengembangan komoditas unggulan lain di Desa Jurit Baru, dan Desa Pengadangan," ujarnya.
Ketua Kelompok Tani Vanili Sari Mekar Rusnan Jayadi, mengatakan pihaknya siap mengembangkan wisata kebun vanili organik, wisata mengawinkan vanili dan belajar budi daya vanili.
Namun, masih ada berbagai kendala yang dihadapi, seperti penyakit busuk batang dan kurangnya pengetahuan dan pemahaman petani tentang teknik budi daya vanili serta pemasaran yang belum stabil.
"Terkait masalah yang dihadapi, kami butuh pendampingan dan bimbingan serta bantuan dari pemerintah," tuturnya.