Jakarta (ANTARA) - Kim Garam membuat pernyataan pertamanya sejak meninggalkan grup LE SSERAFIM melalui laman Instagram pada 10 Agustus lalu. Seperti dikutip dari Soompi, Jumat, dia mengawali dengan permintaan maaf lalu berbicara mengenai kekhawatiran mimpinya akan hancur karena perilaku di masa lalu. "Namun, setiap hari berlalu, aku menjadi lebih takut dengan semua tuduhan yang ditujukan kepadaku," tulis dia.
Kim Garam kemudian tegas menyatakan tidak pernah memukul atau melakukan kekerasan terhadap siapapun, dipaksa pindah sekolah, merokok atau minum minuman beralkohol, atau merundung siapapun.
Dia lalu menjelaskan alasan menerima tindakan indisipliner tingkat 5 dari komite kekerasan sekolah di tahun pertama sekolah menengahnya. Saat itu, kata dia, seorang teman sekelas yang disebut “Yoo” sedang bergosip dan mengunggah foto siswa lain dengan pakaian dalam mereka.
"Dengan pikiran dapat membantu korban, aku mengkonfrontasi Yoo. Pada saat itu, aku tak dapat berpikir secara mendalam tentang mengapa menghadapi Yoo adalah sebuah kesalahan," tulis Kim Garam.
Baca juga: Suradipa: musisi Lombok harus persiapkan diri pasca-MotoGP
Baca juga: Musisi Ariel Noah belum tertarik miliki sepeda motor listrik
Dia kemudian memahami saat itu belum dewasa, banyak membuat kesalahan. Walau begitu, dia tidak ingin membenci dirinya di masa lalu. Dia merenungkan dua minggu promosinya dengan LE SSERAFIM sebagai periode yang seperti mimpi dan tak terlupakan.
Agensi HYBE yang pernah menjadi tempat bernaung sang penyanyi tak memberikan komentar karena merasa tak pantas. Sebelum debut LE SSERAFIM pada awal April, Source Music menyangkal tuduhan intimidasi Kim Garam dan sang penyanyi memulai hiatus sementara pada bulan Mei. Pada bulan Juli, HYBE resmi mengumumkan kontrak dengan Kim Garam telah berakhir. Kim Garam lalu meninggalkan LE SSERAFIM.
Berita Terkait
LE SSERAFIM masuk nominasi Golden Disc Awards ke-37
Rabu, 7 Desember 2022 18:12
DEWA 19 akan konser di Solo hingga motor "off-road"
Sabtu, 26 November 2022 7:07
Puluhan Warga Mataram Lakukan Aksi Gunduli Kepala
Jumat, 21 Agustus 2015 15:53
Haji- 60 Persen Calon Haji Mataram Risiko Tinggi
Rabu, 19 Agustus 2015 21:37
Bupati Sumbawa Barat Evaluasi Jelang Akhir Jabatan
Selasa, 11 Agustus 2015 7:40
Legislator Kecewa Anggaran Sosial Minim Dialokasikan Pemprov NTB
Rabu, 5 Agustus 2015 23:18
Anggaran pengamanan pilkada sumbawa barat rp1,5 miliar
Jumat, 31 Juli 2015 15:01
Paket "K2" Pertama Mendaftar Ke KPU KSB
Senin, 27 Juli 2015 11:14