DAMRI GANTI ARMADA PEMADU MODA BANDARA LOMBOK

id

     Mataram, 3/4 (ANTARA) - Manajemen Perusahaan Umum Djawatan Angkoetan Motor Repoeblik Indonesia mengganti armada pemadu moda untuk Bandara Internasional Lombok, dari bus besar kapasitas 47 kursi menjadi bus sedang kapasitas 27 kursi.

     "Delapan unit bus DAMRI kapasitas 47 kursi diganti dengan sepuluh unit bus sedang kapasitas 27 kursi," kata Kepala Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika (Dishumkominfo) Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) Ridwan Syah, di Mataram, Selasa.

     Bandara Internasional Lombok (BIL) dioperasikan 1 Oktober 2011 meskipun baru diresmikan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, pada 20 Oktober.

     Ridwan mengatakan, awalnya manajemen Perusahaan Umum (Perum) Djawatan Angkoetan Motor Repoeblik Indonesia (DAMRI) mengoperasikan lima unit bus kepasitas 47 kursi, kemudian ditambah tiga unit lagi sehingga menjadi delapan unit.

     Delapan unit bus DAMRI itu sebelumnya dipergunakan sebagai pemadu moda di Bandara Soekarno-Hatta di Cengkareng, Jakarta, yang dikaroseri (rehab) kemudian dipergunakan untuk mengakses Bandara Internasional Lombok yang berlokasi di Tanak Awu, Kecamatan Pujut, Kabupaten Lombok Tengah, sekitar 40 kilometer arah selatan Kota Mataram.

     Sejak enam bulan terakhir ini bus DAMRI eks Cangkareng tahun perakitan 2009 itu, disiagakan di tiga lokasi strategis yakni Terminal Bus Mandalika, Terminal DAMRI dan kawasan wisata Senggigi.  

     "Memang, sejak awal kami (Pemprov NTB) minta 13 unit DAMRI ukuran sedang sesuai hasil analisa situasi, namun diberi ukuran besar yang dipakai sementara hingga bus DAMRI ukuran sedang tiba," ujarnya.

     Dengan demikian, 10 unit DAMRI ukuran sedang namun baru atau bukan bekas dioperasikan di bandara lain itu, merupakan hasil permintaan Pemprov NTB yang kemudian dipenuhi manajemen DAMRI.

     Pertimbangannya, selain efektivitas waktu karena pergerakannya relatif cepat dibanding bus besar, juga tidak banyak mengangkut penumpang, sehingga memberi kesempatan kepada taksi bandara untuk mendapatkan penumpang.

     Sesuai rencana, 10 unit DAMRI baru itu akan mulai dioperasikan pada 4 April 2012, sesuai rute akses Bandara Internasional Lombok.

     "Kami berharap pengoperasian bus DAMRI ukuran sedang itu didukung berbagai pihak, termasuk para sopir taksi bandara, yang dulunya mempersoalkan DAMRI ukuran besar yang menurut mereka banyak menyerap penumpang sehingga taksi bandara kesulitan," ujarnya.

    Taksi yang beroperasi di Bandara Internasional Lombok saat ini, terdata sebanyak 105 unit yang dikelola Koperasi Taksi Mataram (Kopatama) dan Lombok Baru.

     Selain itu, para pengelola jasa travel juga beroperasi di bandara itu, meskipun tidak lagi secara terang-terangan seperti diawal pengoperasian bandara tersebut.

     Sejauh ini, penumpang dari dan ke Bandara Internasional Lombok, setiap hari dapat mencapai 2.000 orang.

     Dari jumlah itu, sekitar 400 penumpang menggunakan jasa transportasi DAMRI, dan sekitar 300 penumpang menggunakan jasa transportasi taksi, sehingga sekitar 1.300 orang penumpang pesawat lainnya diasumsikan menggunakan transportasi lainnya, termasuk jasa travel dan kendaraan jemputan. (*)