Saham Inggris untung, indeks FTSE 100 terkerek 0,37 persen

id saham Inggris,indeks FTSE 100,bursa london

Saham Inggris untung, indeks FTSE 100 terkerek 0,37 persen

Ilustrasi: Seorang pialang melihat informasi keuangan di layar komputer di lantai perdagangan Indeks FTSE 100 di Bursa Efek London, Inggris. ANTARA/REUTERS/Simon Dawson/am.

London (ANTARA) - Saham-saham Inggris ditutup lebih tinggi pada perdagangan Jumat waktu setempat (21/10/2022), memperpanjang keuntungan untuk hari kedua berturut-turut, dengan indeks acuan FTSE 100 di Bursa Efek London terkerek 0,37 persen atau 25,82 poin menjadi menetap di 6.969,73 poin.

Indeks FTSE 100 bertambah 0,27 persen atau 18,92 poin menjadi 6.943,91 poin pada Kamis (20/10/2022), setelah jatuh 0,17 persen atau 11,75 poin menjadi 6.924,99 poin pada Rabu (19/10/2022), dan terdongkrak 0,24 persen atau 16,50 poin menjadi 6.936,74 poin pada Selasa (18/10/2022).

Glencore PLC, sebuah perusahaan perdagangan dan pertambangan komoditas multinasional Inggris-Swiss melonjak 3,59 persen, menjadi pencetak keuntungan tertinggi (top gainer) dari saham-saham unggulan atau blue chips.

Diikuti oleh saham perusahaan pertambangan multinasional Inggris dan produsen platinum terbesar di dunia Anglo American PLC yang terangkat 3,05 persen, serta perusahaan yang memiliki dan mengoperasikan tambang tembaga di Chile dan melakukan kegiatan eksplorasi di Chile dan Peru Antofagasta PLC bertambah 2,68 persen.

Baca juga: Saham Jerman berbalik melemah, Indeks tergerus 0,29 persen
Baca juga: Saham Prancis ditutup di zona merah, Indeks jatuh 0,85 persen


Sementara itu Evraz PLC, perusahaan manufaktur dan pertambangan baja multinasional Inggris yang sebagian dimiliki oleh oligarki Rusia membukukan kerugian paling besar (top loser) di antara saham-saham unggulan, dengan harga sahamnya terjungkal 12,59 persen.

Disusul oleh saham perusahaan periklanan otomotif Inggris yang mengkhususkan diri dalam penjualan otomotif baru dan bekas Auto Trader Group PLC tergelincir 6,18 persen, serta perusahaan operator jaringan toko ritel yang menjual pakaian olahraga dan rekreasi bermerek JD Sports Fashion PLC kehilangan 6,10 persen.