Mataram, 7/9 (ANTARA) - Peserta Sail Morotai 2012 yang akan segera menepi di Pantai Medana, Kabupaten Lombok Utara, Nusa Tenggara Barat (NTB), berpeluang mengunjungi Taman Nasional Gunung Rinjani (TNGR), karena akan lebih lama berada di Lombok.
"Informasi yang kami peroleh, ketika tiba di Pantai Medana, izin tinggal beberapa peserta akan habis sehingga membutuhkan waktu untuk memperpanjang izin tinggal itu, sehingga berpeluang mengunjungi Gunung Rinjani," kata Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Provinsi NTB H Lalu Gita Aryadi, di Mataram, Jumat.
Ia mengatakan, para pelaku pariwisata di Pulau Lombok akan menawarkan paket kunjungan ke TNGR kepada para awak "yacht" (kapal pesiar kecil) peserta Sail Morotai 2012 itu.
Gunung Rinjani yang merupakan gunung api tertinggi kedua di Indonesia setelah Gunung Kerinci (3.800 meter) yang terletak di Sumatera, merupakan geowisata yang ramai dikunjungi wisatawan, baik nusantara maupun mancanegara. Tinggi Gunung Rinjani mencapai 3.726 meter dari permukaan laut (dpl),
Potensi geowisata itu berupa panorama kaldera, danau, puncak, kawah, air terjun, mata air panas, goa, sejarah letusan, lubang letusan dan aliran lava baru sehingga tengah diusulkan menjadi geopark pertama di Indonesia.
Musim pendakian Gunung Rinjani dimulai pertengahan April hingga awal Desember sesuai kondisi cuaca.
Jalur pendakian Gunung Rinjani dapat melalui dua jalur resmi yakni jalur pendakian Senaru Kabupaten Lombok Utara dengan waktu tempuh 10 jam berjalan kaki karena jaraknya kurang lebih delapan kilometer, dan jalur Sembalun Kabupaten Lombok Timur dengan waktu tempuh relatif sama yakni 10 jam, untuk sampai di Danau Segara Anak.
Untuk mencapai puncak Gunung Rinjani, masih dibutuhkan waktu 4-5 jam melalui jalur pendakian yang ditetapkan, namun melewati kawasan hutan.
Gita mengatakan, saat ini, sebanyak 20 unit "yacht" peserta Sail Morotai itu sedang berada di Pantai Labuanbajo, Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT).
Rute pelayaran selanjutnya, yakni Pantai Medana, Lombok Utara, yang diperkirakan tiba di Medana Marina Bay pada 15 September 2012.
"Yacht" peserta Sail Morotai terbagi dalam dua tim, yaitu ke arah timur akan memasuki kepulauan Indonesia melalui "entry point" di Saumlaki pada 31 Juli-3 Agustus 2012, kemudian perjalanan berlanjut ke Banda, Buru, Ternate, Wakatobi, dan selanjutnya ke Takabonerate.
Sementara tim yang ke arah barat akan memasuki kepulauan Indonesia melalui "entry point" di Kupang pada 30 Juli-4 Agustus 2012, kemudian perjalanan berlanjut ke Alor, Lembata, Ende dan Riung.
Kedua tim itu selanjutnya akan bertemu kembali di Labuan Bajo pada 12-15 September untuk bersama-sama melanjutkan perjalanan ke Lombok Utara dan Bali.
"Seluruhnya ada 133 unit 'yacht' peserta Sail Morotai dari 18 negara yang menggunakan rute Medana Marina Bay, dari total 248 peserta, dan 20 peserta akan tiba lebih dulu karena sudah di Labuanbajo, dan sebagian dapat mengunjungi TNGR," ujarnya.
Gita berharap, peserta Sail Morotai itu dapat lebih lama berada di Lombok, NTB, agar dapat menjadi bagian dari duta wisata untuk NTB, setelah kembali ke negaranya masing-masing.
Pada September 2009 Pantai Medana disinggahi 160 kapal pesiar dari 30 negara di Asia, Amerika, dan Eropa, yang sebelumnya mengikuti "Sail Bunaken", kemudian pada 2010 sebanyak 107 yacht dari berbagai negara di Eropa dan Asia.
Sail Indonesia 2012 ini merupakan momentum terbaik untuk mempromosikan pariwisata NTB, karena dihadiri oleh peserta dari berbagai negara. (*)