Pemerintah China sambut positif uji coba KA cepat Jakarta-Bandung

id ka cepat,jakarta-bandung,kcjb,emu,kereta china,kemlu china,mfa china,zhao lijian

Pemerintah China sambut positif uji coba KA cepat Jakarta-Bandung

Arsip - Presiden Joko Widodo pada 13 Oktober 2022 memberikan keterangan pers terkait pembangunan Kereta Cepat Jakarta-Bandung di Stasiun Tegalluar, Bandung., Jawa Barat. Presiden didampingi oleh Menko Kemaritiman dan Investasi, Luhut Panjaitan (kedua dari kiri), Duta Besar China untuk Indonesia, Lu Kang (kanan), dan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil (kiri). ANTARA/HO-Biro Pers Sekretariat Presiden

Beijing (ANTARA) - Pemerintah China menyambut positif tahap uji coba rangkaian kereta api cepat Jakarta-Bandung yang dikirimkan dari China pada September 2022. "Keberhasilan uji coba ini merupakan langkah maju dalam persiapan pengoperasian kereta cepat Jakarta-Bandung," kata juru bicara Kementerian Luar Negeri China (MFA) Zhao Lijian di Beijing, Kamis.

Menurut dia, kereta cepat Jakarta-Bandung merupakan proyek kerja sama berkualitas tinggi antara China dan Indonesia dalam kerangka Prakarsa Sabuk Jalan (Belt and Road Initiative/BRI). "Ini juga merupakan bentuk kerja sama yang saling menguntungkan antara Chna dan tetangganya berdasarkan prinsip konsultasi ekstensif, saling berkontribusi, dan membawa manfaat bersama," ujar Zhao.

Uji coba pada sistem katenari (catenary system) kereta cepat Jakarta-Bandung dimulai pada Rabu (9/11) yang ditandai dengan keberangkatan kereta rel listrik (electric multiple unit/EMU) buatan China secara perlahan dari Stasiun Tegalluar, Bandung, Jawa Barat.

Uji kelayakan tersebut bertujuan untuk memastikan bahwa peralatan catu daya kereta cepat telah memenuhi persyaratan yang diperlukan untuk melakukan serangkaian uji coba secara terpadu.

Baca juga: LMAN danai pengadaan lahan Rp2,83 triliun untuk kereta api
Baca juga: China punya MRT tercepat 160 kilometer per jam


Dengan kecepatan yang dirancang hingga 350 kilometer per jam, kereta cepat Jakarta-Bandung yang dibangun dengan teknologi China itu akan memangkas waktu perjalanan dari lebih dari tiga jam menjadi hanya sekitar 40 menit.