Mataram (ANTARA) - Pemerintah Kota Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat, menyebutkan, hingga saat ini kondisi tenaga kerja pada sejumlah perusahaan jasa dan pariwisata di Farrah itu masih aman dari potensi gelombang pemutusan hubungan kerja (PHK) seperti yang terjadi di beberapa kota-kota besar.
"Alhamdulillah, sejauh ini kami belum menerima informasi adanya perusahaan di Kota Mataram yang akan melakukan PHK," kata Kepala Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) H Rudi Suryawan di Mataram, Senin.
Pernyataan itu disampaikannya menyikapi sejumlah gelombang PHK yang terjadi akhir-akhir ini di sejumlah daerah khususnya untuk lapangan kerja industri dan perusahaan teknologi dunia. Bahkan terakhir minggu lalu perusahaan GoTo, mengumumkan PHK 1.300 karyawan.
Sementara untuk di Kota Mataram, kata Rudi, yang ditemui di sela pertandingan futsal antar organisasi perangkat daerah (OPD) tingkat dalam rangka menyambut HUT Korpri tahun 2022, sejauh ini masih aman.
Biasanya, lanjutnya, sebuah perusahaan yang diketahui akan melakukan PHK akan dipanggil oleh Disnaker untuk mencari tahu alasan kuat perusahaan melakukan PHK.
Jika dari alasan itu dinilai masuk akal dan sudah tidak ada jalan keluar, maka Disnaker akan memperjuangkan hak-hak karyawan yang akan terdampak PHK sesuai dengan ketentuan.
"Tapi kita berharap semoga tidak ada PHK, dan di Mataram rata-rata perusahaan bergerak dalam bidang jasa dan hotel. Kalau industri, di Mataram tidak ada yang besar," katanya.
Namun demikian, katanya, sebagai bagian upaya pengawasan dan perlindungan terhadap para tenang kerja, pihaknya juga aktif mencari informasi terhadap perusahaan yang melakukan PHK di tingkat pusat.
"Siapa tahu, mereka punya cabang di Mataram. Kalau ada, karyawan bisa kita data dan fasilitasi," katanya menambahkan.