SARINAH BERENCANA SERAP JAGUNG PETANI LOMBOK

id

Mataram, 12/11 (ANTARA) - PT Sarinah (Persero) berencana menyerap jagung hasil produksi petani di Kabupaten Lombok Barat, Provinsi Nusa Tenggara Barat sebagai bagian dari pengembangan bisnis badan usaha milik negara tersebut.
"Saya sudah bertemu dengan pejabat dari salah satu badan usaha milik negara (BUMN) tersebut hari ini. Mereka berminat membeli jagung, khususnya dari petani Kabupaten Lombok Barat yang akan panen dalam waktu dekat ini," kata Kepala Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) H Abdul Ma'ad, di Mataram, Senin.
Menurut dia, BUMN yang bergerak di bidang bisnis ritel tersebut tertarik membeli jagung produksi petani di Kabupaten Lombok Barat, karena lokasinya dekat dengan Pelabuhan Lembar yang menghubungkan dengan Pelabuhan Padangbai, Bali.
Untuk memperlancar rencana bisnisnya, kata Ma'ad, PT Sarinah sedang mempersiapkan gudang untuk penyimpanan jagung di Kecamatan Labuapi, Kabupaten Lombok Barat.
"PT Sarinah tertarik membeli jagung di Kabupaten Lombok Barat karena akan ada panen sekitar 5.000 ton dalam waktu dekat ini. BUMN itu belum melirik jagung di Pulau Sumbawa, khususnya Dompu karena panen raya sudah berakhir, di samping jarak yang relatif jauh," ujarnya.
Menurut dia, BUMN yang berdiri pada 17 Agustus 1962 itu juga belum melirik potensi jagung di Kabupaten Lombok Timur yang merupakan sentra produksi terbesar di Pulau Lombok, karena sudah ada PT iPasar yang juga bermain di bisnis komoditas jagung.
Namun ke depannya, PT Sarinah berencana menyerap produksi jagung di Pulau Sumbawa maupun di Pulau Lombok, untuk memenuhi permintaan dari para mitranya.
"PT Sarinah berencana juga menyerap hasil panen jagung di Kabupaten Lombok Utara pada musim hujan. Untuk sementara ini, masih fokus dulu di Kabupaten Lombok Barat," ujarnya.
Ma'ad mengatakan, jagung yang dibeli dari para petani di Kabupaten Lombok Barat, tersebut rencananya akan didistribusikan kembali ke sejumlah perusahaan pakan ternak yang menjadi mitra PT Sarinah.
Harga pembelian jagung di tingkat petani akan disesuaikan dengan harga pasar. Namun pihaknya berharap agar BUMN itu memberikan harga yang layak kepada petani.
Harga jagung pipilan kering yang berlaku saat ini mencapai Rp2.800 per kilogram. Namun, harga bisa mengalami kenaikan seiring dengan makin berkurangnya luas panen jagung memasuki musim hujan.
"Informasi yang kami peroleh dari petani, harga jual jagung di Kabupaten Lombok Barat, dengan sistem tebasan mencapai Rp20 juta per hektare. Tentu ini bisa menjadi pertimbangan PT Sarinah nantinya," ujarnya.
Selain membeli jagung, kata dia, PT Sarinah juga berencana menyerap kacang hijau dan kedelai produksi petani di NTB. Ketertarikan membeli komoditas palawija tersebut karena permintaan pasar yang semakin tinggi.
(*)