Jakarta (ANTARA) -
“Tapi dari laporan yang saya terima, kebanyakan masih dibudidayakan bersama-sama dengan tanaman lain. Belum monokultur,” kata Retno.
“Pada dasarnya tanaman ini sudah baik, tapi tetap harus kita cari formulasi terbaik supaya bisa diambil manfaatnya secara maksimal. Karena setelah diuji coba ternyata memang ada kelemahannya,” kata Warid.
Baca juga: Distan Lombok Tengah sebutkan Petani tembakau tak dapat pupuk subsidi
Baca juga: NTB ekspor lima komoditas pertanian senilai Rp110,6 miliar
Menurut Mentan Syahrul Yasin Limpo, masyarakat Indonesia masih memegang prinsip “belum kenyang apabila belum makan nasi” yang seharusnya dikikis pelan-pelan. “Diversifikasi pangan menjadi pilihan. Seseorang bisa kenyang tidak hanya dengan beras. Berbagai pangan lokal juga bisa menjadi pilihan,” kata Mentan.