Mataram, 22/3 (ANTARA) - Empat kompi Brimob dari Kelapa Dua, Depok dan Jawa Timur (Jatim) segera diterjunkan ke wilayah Nusa Tenggara Barat (NTB) guna mengamankan pemilihan kepala daerah (pilkada) di tingkat provinsi, Kabupaten Lombok Timur, dan Kota Bima.
"Mabes Polri segera mengirim empat kompi Brimob dari Kelapa Dua, Depok dan Jawa Timur, sekitar 600 orang," kata Kapolda NTB Brigjen Pol Mochamad Iriawan, di sela-sela simulasi pengamanan Pilkada NTB, yang digelar di Lapangan Gajah Mada Polda NTB, di Mataram, Jumat.
Simulasi pengamanan Pilkada NTB itu antara lain berupa strategi pengamanan kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi NTB dari bencana kebakaran, atau aksi pengrusakan oleh pihak tertentu yang merasa tidak puas dengan pelaksanaan pilkada.
Materi simulasi lainnya yakni pengamanan kandidat pasangan calon yang maju dalam pilkada, sekaligus pengamanan objek-objek vital selama penyelenggaraan pesta demokrasi itu.
Simulasi tersebut juga disaksikan Wakil Gubernur NTB H Badrul Munir, dan sejumlah pejabat yang mewakili Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (FKPD) NTB.
Iriawan mengatakan, pengamanan pilkada itu akan melibatkan personil lebih dari 1.400 orang, terdiri dari 800 orang lebih personil Polda NTB dan 600 orang personil Brimob yang didatangkan dari Kelapa Dua, Depok, dan Jawa Timur.
"Yang jelas, kami menginginkan penyelenggaraan pilkada di wilayah NTB berlangsung aman dan lancar, sehingga pengamanannya lebih ditingkatkan," ujarnya.
Dia mengakui, pihaknya telah menyiapkan sejumlah strategi pengamanan, terutama di berbagai titik kerawanan baik di ibukota Provinsi NTB, di Kabupaten Lombok Timur, dan Kota Bima.
Menurut dia, potensi kerawanan selalu ada, meskipun tidak harus "under estimate", sehingga semua pihak diminta bantuannya untuk menyukseskan pelaksanaan pilkada tersebut.
"Mohon dukungan semua pihak, termasuk pers, karena kerawanan paling krusial ada pada tahapan pemungutan dan penghitungan suara," ujarnya.
Pilkada di wilayah NTB akan berlangsung di tiga sekmen yakni pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur NTB, Bupati dan Wakil Bupati Lombok Timur, dan Wali Kota dan Wakil Wali Kota Bima.
Tahapan pemungutan suara akan digelar secara bersamaan yakni pada 13 Mei 2013 untuk putaran pertama, dan 22 Juli jika harus ada putaran kedua.
Untuk Pilkada Provinsi NTB, pada tahapan pendaftaran, sebanyak lima pasangan calon yang mendaftar, terdiri dari empat pasangan calon yang diusung gabungan partai politik, dan satu pasangan calon dari perseorangan.
Keempat pasangan calon yang diusung gabungan partai politik yakni TGH M Zainul Majdi dan Muhammad Amin (TGB-Amin), Harun Al Rasyid dan TGH Lalu Muhyi Abidin (Harum), DR KH Zulkifli Muhadli dan Prof DR H Muhammad Ichsan (Zul-Ichsan), dan H Suryadi Jaya Purnama dan Johan Rosihan "Suryadi-Johan", serta Lalu Ranggalawe dan Ahmad Muklis (Laris).
Paket TGB-Amin diusung tujuh parpol yakni Partai Demokrat, Partai Golkar, Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Partai Amanat Nasional (PAN), Partai Demokrasi Indonesia (PDI) Perjuangan, dan Partai Gerindra.
Zainul Majdi yang akrab disapa TGB merupakan Gubernur NTB periode 2008-2013, yang juga menjabat Ketua DPD Partai Demokrat.
Sementara Amin merupakan kader Partai Golkar yang menjabat Sekretaris DPD I Partai Golkar NTB, yang juga masih menjadi anggota DPRD NTB periode 2009-2014. Amin berasal dari Pulau Sumbawa.
Paket "Harum" diusung oleh 18 parpol yakni Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura), PNBK Indonesia, PPDI, Partai Buruh, PNIM, PDP, PSI, PPNUI, PPN, PPI, PKP, Partai Patriot, Partai Merdeka, PMB, PIS, Parta Barnas, Partai Kedaulatan, dan PKPI.
Harun merupakan mantan Gubernur NTB periode 1998-2003 yang kini masih menjadi anggota DPR dari Partai Gerindra.
Muhyi kini masih menjadi anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) asal NTB, yang juga petinggi Pengurus Wilayah (PW) Nahdlatul Wathan (NW) NTB, organisasi Islam terbesar di wilayah NTB.
Paket Zul-Ichsan diusung empat parpol peserta Pemilu 2009 itu yakni Partai Bulan Bintang (PBB), Partai Karya Peduli Bangsa (PKPB), Partai Kebangkitan Nasional Ulama (PKNU), dan Partai Pengusaha dan Pekerja Indonesia (PPPI).
Zulkifli merupakan Ketua Dewan Pengurus Wilayah (DPW) PBB NTB, yang masih menjabat Bupati Sumbawa Barat untuk periode keduanya. Jabatan bupati itu diraih sejak 2005.
Sementara Ichsan adalah mantan Dekan Fakultas Peternakan Universitas Mataram (Unram) yang kini menjabat Ketua Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI) NTB.
Paket "Suryadi-Johan" diusung tiga parpol yakni Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Partai Bintang Reformasi (PBR) dan Partai Persatuan Rakyat Nasional (PPRN), dengan dukungan sembilan kursi dari total 55 kursi di DPRD NTB hasil Pemilu 2009.
Suryadi merupakan Ketua DPD PKS NTB yang juga Wakil Ketua DPRD NTB, sementara Johan merupakan Wakil Ketua DPD PKS NTB yang juga Wakil Ketua Komisi II DPRD NTB.
Sedangkan satu-satunya pasangan calon perseorangan yang mendaftar di KPU yakni yakni Lalu Ranggalawe-Ahmad Muklis (Laris).
Ranggalawe merupakan mantan anggota DPRD Kabupaten Lombok Tengah yang juga perintis calon perseorangan di wilayah NTB, sementara Muchlis merupakan mantan Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Bima.
Untuk pilkada di Kabupaten Lombok Timur, sebanyak empat pasangan calon yang mendaftar ke KPU setempat, yakni H Moch Ali Bin Dachlan dan H. Khairul Warisin (Al Khair) yang didukung PKB, PBR, PAN, Partai Patriot Pancasila, PSI, PKPI, PDIP dan PPP.
Pasangan calon H Usman Fauzy dan Muh Ihwan Sutrisno (Mafan) yang didukung 17 parpol non-parlemen.
Pasangan HM Sukiman Azmy dan H M Syamsul Luthfi (Sufi) sebagai pasangan calon yang tengah berkuasa (incumbent), didukung Partai Demokrat, Partai Golkar, PDI Perjuangan, Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), dan Persatu Persatuan Pembangunan (PPP).
Pasangan calon H Abdul Wahab dan Lale Yaquttunnafis (Waly) diusung Partai Hanura dan Partai Bulan Bintang (PBB).
Sedangkan pilkada Kota Bima, sebanyak enam pasangan calon yang mendaftar di KPU setempat yakni dr H Sucipto M Abdullah dan Drs H Junaidin MM (Sujud), yang diusung tiga parpol yakni Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Partai Persatuan Pembangunan (PPP) dan Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura).
Selanjutnya, pasangan calon Hj Ferra Amelia SE MM dan Drs H M Natsir MM, yang diusung oleh dua parpol yakni Partai Golkar dan Partai Gerindra, dan pasangan calon Subhan H M Nur SH dan Muhammad Riza SE (Suri) yang diusung 17 Partai Politik yang tergabung pada Koalisi Bangkit Bersama Rakyat.
Pasangan calon lainnya yakni Abdul Wahid, MAg, MPd dan Bambang Ismail SPd, pasangan calon Ir H Ihsan MM dan Ir H Taufiqurrahman MT, pasangan calon Ir Hj Rr Soesi Wiedhiartini dan Ir Muhammad Rum SH, yang diusung melalui jalur perseorangan. (*)