Posdai NTB melatih guru mengaji untuk memberantas buta huruf Al Quran

id Posdai,Guru Ngaji,Lombok Barat

Posdai NTB melatih guru mengaji untuk memberantas buta huruf Al Quran

Pembukaan pelatihan guru ngaji yang digelar Persaudaraan Dai Indonesia (Posdai) Nusa Tenggara Barat (NTB), di Pondok Pesantren Nidaul Wahyain Hidayatullah Gunung Sasak, Desa Tempos, Lombok Barat, Rabu (28/12/2022). ANTARA/HO-Posdai

Lombok Barat (ANTARA) - Persaudaraan Dai Indonesia (Posdai) Nusa Tenggara Barat menggelar pelatihan guru mengaji nasional yang diikuti sebanyak 50 dai yang berasal dari seluruh wilayah NTB sebagai salah satu cara memberantas buta huruf Al Quran.

Pelatihan yang digelar selama tiga hari di Pondok Pesantren Nidaul Wahyain Hidayatullah Gunung Sasak, Desa Tempos tersebut dibuka oleh Wakil Ketua 1 Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Kabupaten Lombok Barat Tuan Guru Haji (TGH) Syukri, di Lombok Barat, Rabu.

"Kita harus mendukung kegiatan dakwah apalagi terkait dengan pemberantasan buta huruf Al Quran yang menjadi tujuan dibentuknya Rumah Quran dan diadakannya pelatihan guru Al Quran," kata TGH Syukri.

Ketua Panitia Pelatihan Guru Ngaji Ustadz Jumardi menjelaskan Posdai adalah lembaga dakwah di bawah Departemen Komunikasi dan Penyiaran DPP Hidayatullah yang memiliki fokus bergerak dalam peningkatan dan pengembangan kapasitas dan kuantitas dai, khususnya untuk memenuhi kebutuhan dai di daerah-daerah pelosok, terpencil, tertinggal, dan minoritas khususnya di NTB.

"Kegiatan kami akan fokus pada pelatihan metode Grand MBA atau gerakan nasional dakwah mengajar dan belajar Al Quran dengan tujuan untuk menghidupkan kembali kegiatan belajar mengajar mengaji di musala atau masjid dan rumah rumah Quran atau di tempat tugas para ustadz," ujarnya.

Ia berharap melalui pelatihan tersebut para guru mengaji lebih memahami dan mendalami sebuah metode dalam pengajaran Al Quran sehingga dapat lebih memudahkan dalam mengajarkan kepada murid atau santri dan tentunya kepada masyarakat luas.

Ustadz Jumardi menambahkan, Hidayatullah meluncurkan program bernama Grand MBA yang diharapkan menjadi gerakan kolosal untuk menekan buta aksara Al Quran untuk semua lapisan masyarakat.

"Sebanyak 50 peserta pelatihan guru mengaji yang berasal dari semua utusan kabupaten dan kota se-NTB diharapkan mampu menyerap metode pengajaran untuk kemudian diamalkan kepada masyarakat," ucapnya.

Ia menyebutkan panitia mendatangkan sejumlah pakar metode Grand MBA dari Jakarta sebagai narasumber, yaitu Kadep Informasi dan Penyiaran DPP Hidayatullah Sohibul Anwar.

Selain itu, Instruktur Nasional Al Hidayah Ustadz Agung Trana Jaya, Ustadz Muhdi Muhammad, dan Kadep Pengkaderan DPP Hidayatullah Iwan Abdullah.