Mataram, (Antara)- Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Dikpora) Kota Mataram akan mengusulkan anggaran untuk pembangunan ruang kelas baru (RKB) di sejumlah sekolah di daerah ini pada APBD Perubahan 2013.
"Saat ini kita sedang melakukan pendataan sekolah-sekolah yang memiliki jumlah rombongan belajar (rombel) melebihi jumlah RKB yang tersedia, sehingga angka pastinya kami belum bisa publikasikan," kata Sekretaris Dikpora Kota Mataram H Isin di Mataram, Senin.
Ia mengatakan, selain kelebihan siswa, salah satu syarat sekolah mendapatkan anggaran pembangunan RKB adalah, sekolah tersebut masih memiliki lahan untuk membangun ruangan baru.
"Anggaran yang kita ajukan hanya untuk pembangunan fisik, bukan pembebasan lahan. Karena itu diharuskan sekolah itu memiliki lahan untuk membangun RKB," katanya.
Menurut dia, selain pembangunan RKB, pihaknya juga mengusulkan untuk pembelian mebel untuk sekolah yang kekurangan fasilitas tersebut.
Dia mengatakan, pembangunan RKB dan pengadaan mebel bagi sekolah itu merupakan salah satu bentuk tanggung jawab Pemerintah Kota Mataram terhadap peningkatan fasilitas pendidikan di daerah ini.
"Apalagi saat ini beberapa sekolah yang disebut sekolah favorit, memiliki jumlah siswa dari program bina lingkungan (BL) yang cukup banyak, sehingga berdampak pada kurangnya RKB," katanya.
Dalam kaitan itu, kata Isin, pihak sekolah perlu mengatur jadwal belajar siswa baru khususnya yang tidak tertampung dalam rombel dengan sistem bergantian.
"Artinya, jika satu kelas keluar untuk olah raga atau praktek IPA dan lainnya, maka kelas tersebut digunakan belajar oleh rombel lainnya," katanya.
Dengan demikian, katanya, baik siswa lulus murni atau masuk melalui BL tetap dapat mengikuti proses belajar mengajar. Tidak ada siswa yang akan dirugikan.
Menurut data Dinas Dikpora Kota Mataram pada tahun 2012/2013, jumlah lulusan SD/MI sebanyak 7.684 dengan daya tampung di sekolah SMP Negeri 5.308 orang, sehingga ada selisih 2.376 siswa yang tidak tertampung.
Sementara, jumlah lulusan SMP/MTs di Kota Mataram sebanyak 6.961 orang dengan daya tampung SMA/SMK negeri sebanyak 4.624 orang, sehingga yang tidak bisa ditampung di sekolah negeri 2.337 siswa yang terpaksa masuk di sekolah swasta.
"Kalau saja masyarakat memiliki komitmen yang sama dan tidak terpaku hanya pada satu sekolah, maka sekolah swasta akan kebanjiran siswa, dan tentu tidak ada anak yang tidak dapat RKB," katanya.
DIKPORA Mataram akan usulkan anggaran pembangunan RKB
Saat ini kita sedang melakukan pendataan sekolah-sekolah yang memiliki jumlah rombongan belajar (rombel) melebihi jumlah RKB yang tersedia, sehingga angka pastinya kami belum bisa publikasikan