Mataram (ANTARA) - Pemerintah Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat, menyalurkan bantuan modal usaha untuk pelaku usaha mikro kecil menengah (UMKM) dan pedagang kaki lima (PKL) sebagai stimulus guna mendukung pemulihan usaha mikro di kota itu.
Bantuan itu diserahkan secara simbolis oleh Wali Kota Mataram H Mohan Roliskana didampingi Ketua Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Kota Mataram H Djaswad di Aula Pendopo Wali Kota Mataram di Mataram, Jumat.
Dalam kesempatan itu, Ketua Baznas Kota Mataram Djaswad mengatakan, total bantuan modal usaha bagi UMKM dan PKL yang diberikan hari ini sebesar Rp708 juta. "Selain UMKM dan PKL, kami juga berikan kepada sejumlah panti asuhan, asuhan keluarga, majelis taklim dan madrasah swasta di Kota Mataram," katanya.
Menurutnya, besaran bantuan yang diberikan berbeda-beda dengan rincian untuk modal usaha PKL masing-masing sebesar Rp1 juta dengan jumlah sasaran 200 orang. Kemudian pelaku UMKM diberikan kepada 12 orang dengan ketentuan satu kecamatan dua orang masing-masing Rp5 juta sehingga total bantuan untuk UMKM Rp60 juta.
Selanjutnya bantuan kepada 13 panti asuhan dengan masing-masing Rp3 juta, selanjutnya untuk asuhan keluarga sebanyak 50 orang mendapat masing-masing Rp1 juta, dan mejelis taklim Rp200 juta. "Bantuan yang kami salurkan ini merupakan batuan tahap pertama di bulan Ramadhan. Pada minggu ketiga Ramadhan kami akan salurkan juga bantuan tahap kedua dengan total nilai sekitar Rp2 miliar kepada mustahik lainnya," katanya.
Dikatakan, bantuan yang diberikan tersebut bersifat hibah namun pengawasan akan tetap dilakukan oleh tim masing-masing. Misalnya untuk bantuan modal usaha UMKM dan PKL akan diawasi oleh Dinas Perdagangan (Disdag).
Tim dari Disdag tersebut akan memantau sejauh mana perkembangan bantuan modal yang diberikan. "Jika pengelolaannya dinilai baik, ke depan bantuan bisa kita tingkatkan," katanya. Selain itu, katanya, para penerima bantuan tersebut ke depan juga diharapkan bisa menjadi muzaki tidak lagi menjadi mustahik dengan menyisihkan sebagian pendapatannya untuk berzakat, infak, dan sedekah (ZIS). "Dengan demikian, bantuan yang telah diberikan bisa terus bergulir untuk kebaikan dan peningkatan kesejahteraan masyarakat," katanya.
Djaswad menambahkan, bantuan yang diberikan hari ini bersumber dari ZIS aparatur sipil negara (ASN) di Pemerintah Kota Mataram, yang setiap bulan dipotong dan dihimpun setiap bulan untuk mendukung berbagai program Pemerintah Kota Mataram dalam berbagai bidang. "Baik itu bidang ekonomi, kesehatan, pendidikan, termasuk permukiman melalui program pemugaran rumah tidak layak huni," katanya.
Baca juga: PLN UP3 Sumbawa gandeng SEED kelola Rumah BUMN berdayakan UMKM
Baca juga: Kisah para difebel taklukkan keterbatasan menuju kemandirian
Sementara Wali Kota Mataram H Mohan Roliskana dalam kesempatan itu mengatakan, pemberian bantuan modal usaha itu diharapkan bisa dimanfaatkan secara maksimal untuk meningkatkan produksi dan meningkatkan kualitas kesejahteraan masyarakat.
Semoga melalui kegiatan seperti ini, bisa terus memotivasi tidak hanya sifatnya konsumtif yang sekali habis melainkan juga pemberdayaan yang lebih bermanfaat bagi masyarakat untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. "Bantuan ini merupakan bentuk transparansi penyaluran ZIS yang dititipkan ASN melalui Baznas Kota Mataram," katanya.
Berita Terkait
Polisi di Mataram dorong kelompok tani tetap produktif
Senin, 18 November 2024 18:15
Pengadilan gelar sidang perdana perkara korupsi dana BLT Lombok Timur
Senin, 18 November 2024 17:21
Polisi perika 15 saksi kasus korupsi sewa alat berat PUPR NTB
Senin, 18 November 2024 17:10
Sebanyak 685 peserta tes SKD CPNS di Mataram lulus passing grade
Senin, 18 November 2024 15:57
Pendaftaran seleksi PPPK tahap dua di Mataram dibuka
Senin, 18 November 2024 14:55
Penyaluran bansos di Kota Mataram dihentikan
Senin, 18 November 2024 13:42
DPRD NTB menunggu langkah hukum dari penggugat pascaputusan PN Mataram
Minggu, 17 November 2024 21:17
Dispar sarankan pekerja revitalisasi Pantai Ampenan Mataram lembur
Minggu, 17 November 2024 15:52