Mataram (ANTARA) - Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi Nusa Tenggara Barat memperkuat pengendalian inflasi dengan pertanian digital dan kerja sama antardaerah, yakni Kabupaten Lombok Tengah dengan Kota Mataram atau sentra produksi dengan daerah konsumsi.
Dalam keterangan resmi di Mataram, Sabtu, pengendalian inflasi dengan pertanian digital (digital farming) dan kerja sama antardaerah tersebut ditandai dengan penandatanganan nota kesepahaman (MoU) antara Bupati Lombok Tengah H Lalu Pathul Bahri, dengan Asisten II Sekretariat Daerah Kota Mataram Lalu Alwan Basri, di Desa Mas-Mas, Kecamatan Batukliang Utara, Lombok Tengah.
Ikut menyaksikan penandatanganan tersebut Kepala Perwakilan BI Provinsi NTB Heru Saptaji, Direktur Utama Bank NTB Syariah Kukuh Rahardjo, dan Kepala Dinas Pertanian dan Perkebunan NTB Lalu Fathul Gani.
"Bank Indonesia terus berupaya menjaga kestabilan harga pangan baik dari sisi hulu maupun di sisi hilir, salah satunya dengan menerapkan digital farming," kata Kepala Perwakilan BI Provinsi NTB Heru Saptaji.
BI Provinsi NTB, kata dia, telah melakukan pendampingan pada sejumlah klaster komoditas pangan strategis, salah satunya klaster padi sapu rata di Kabupaten Lombok Tengah.
Berdasarkan hasil identifikasi, klaster padi sapu rata akan dijadikan sebagai pilot project dan nantinya akan menjadi percontohan bagi kelompok tani lain di sekitarnya.
Heru menambahkan klaster padi sapu rata juga telah difasilitasi pelatihan dan pendampingan budi daya pertanian organik berbasis MA-11 dengan mendatangkan langsung ahli pertanian organik dari Semarang, Jawa Tengah, yaitu Dr Nugroho. Kegiatan dilaksanakan pada Februari 2023.
"Bank Indonesia juga telah memfasilitasi pemasangan dan pelatihan digital farming berupa alat sensor tanah (jinawi) dan sensor cuaca (bathara) bekerja sama dengan PT MSMB untuk mendukung peningkatan produktivitas dan efisiensi biaya produksi," ujarnya.
Asisten II Sekretariat Daerah Kota Mataram Lalu Alwan Basri mengapresiasi Kantor Perwakilan BI Provinsi NTB yang telah memfasilitasi petani mengembangkan pertanian digital dan kerja sama antardaerah dalam hal pengendalian inflasi.
Ia mengatakan Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Kota Mataram telah melakukan identifikasi wilayah surplus dan defisit serta menjadi fasilitator untuk mendorong kerjasama antar daerah. Hal itu merupakan upaya pengendalian inflasi.
"Kami juga berharap kerja sama antara pemerintah Kota Mataram dan Kabupaten Lombok Tengah dapat dilanjutkan dengan kabupaten dan kota lainnya baik di Provinsi NTB maupun di luar NTB, untuk dapat bersinergi dalam pengendalian inflasi," ucapnya.
Bupati Lombok Tengah H Lalu Pathul Bahri juga menyampaikan terima kasih dan apresiasi kepada Kantor Perwakilan BI Provinsi NTB atas dukungan dan perhatian yang diberikan terhadap kelompok tani di daerahnya.
"Kami yakin dengan adanya digitalisasi pada masyarakat petani semakin hari akan membuka peluang baru. Ke depannya lokasi klaster ini akan menjadi tempat pembelajaran dan juga edukasi bagi petani-petani kita agar dapat memahami pentingnya digitalisasi bagi sektor pertanian," katanya.
Berita Terkait
IHSG melemah di tengah sentimen bank sentral AS pangkas suku bunga acuan
Kamis, 19 Desember 2024 10:03
Kejati NTB tangkap mantan pejabat bank syariah di Semarang
Kamis, 19 Desember 2024 5:19
KPK geledah ruang gubernur Bank Indonesia terkait korupsi CSR
Rabu, 18 Desember 2024 16:24
KPK tetapkan dua tersangka korupsi dana CSR Bank Indonesia
Rabu, 18 Desember 2024 16:22
Suku bunga BI-Rate ditahan pada level 6 persen
Rabu, 18 Desember 2024 15:19
Ketidakpastian pasar keuangan global semakin meningkat
Rabu, 18 Desember 2024 15:17
Indonesia ready to establish bullion banks: Minister Thohir
Kamis, 12 Desember 2024 5:07
BSI targetkan 8.500 peserta di program talenta wirausaha
Selasa, 10 Desember 2024 21:13