Mataram (ANTARA) - Pertamina memastikan stok bahan bakar minyak di Terminal BBM maupun di lembaga penyalur dalam keadaan aman, bahkan layanan Pertamina siaga seperti Rumah Pertamina Siaga, Motorist Delivery Service 135 dan Modular Pertashop di Rest Area Tanpa SPBU masih dalam status siaga hingga 2 Mei 2023.
Seluruh SPBU Pertamina memiliki CCTV yang terkoneksi dengan Integrated Enterprise Data & Center Command Center (IEDCC) dan secara digital termonitor stoknya, sehingga sebelum stok kritis pengiriman BBM sudah dilakukan dan antrian termonitor.
Pjs Unit Manager Comm, Rel & CSR Pertamina Patra Niaga Jatimbalinus Taufiq Kurniawan mengatakan untuk menambah kenyamanan konsumen dan memangkas antrian di SPBU selama arus balik Idul Fitri 1444 Hijriah, pihaknya mengimbau agar konsumen membayar secara non tunai di SPBU.
"Tentunya semua ingin selamat sampai tujuan sesuai waktu yang diharapkan, agar tidak terlalu lelah menunggu mengisi BBM di SPBU, kami mengajak seluruh konsumen untuk bekerjasama satu sama lain mempercepat transaksi BBM dengan membayar secara non tunai," katanya.
Taufiq mengatakan di SPBU jalur utama, baik tol mapun non tol telah sangat siap dengan metode pembayaran non tunai. Salah satu metode pembayaran non tunai adalah menggunakan aplikasi MyPertamina yang telah terkoneksi dengan beragam e-wallet seperti GoPay, OVO dan Link Aja, serta Bank Himbara seperti BNI, BRI dan Mandiri.
"Beragam promo menarik kami sediakan didalam aplikasi tersebut, yang tentunya membuat pembelian BBM jadi lebih hemat apalagi untuk kebutuhan volume pengisian BBM pemudik yang cukup besar, harapannya ini bisa membantu," ujarnya.
Beragam Respon Masyarakat
Ditemui saat membeli BBM di salah satu SPBU di Manyar Surabaya, Bramantyo membeberkan kalau beli BBM lewat MyPertamina itu bisa buat nambah poin yang bisa d tukarkan.
"Jadi sebetulnya dapat untung dengan bertransaksi menggunakan aplikasi tersebut. Terima kasih Pertamina selalu memberi pelayanan terbaik, mudik lancar, pelayanan prima dan tidak pernah antri karena petugasnya sangat sigap pada masa mudik kali ini," ucap pemudik asal Jakarta itu.
Senada dengan Bramantyo, Ratih Dewi, pemudik asal Jogjakarta ini mengaku masih heran apabila masih banyak warga yang bertransaksi BBM menggunakan uang tunai.
"Saya kira semua masyarakat sudah biasa pakai GoPay atau OVO atau QRIS, jadi seperti saya transaksi BBM selalu pakai MyPertamina karna terkoneksi dengan semua e-wallet saya jadi musim mudik begini bantu biar antrian g bertambah panjang," ucap wanita yang berprofesi sebagai karyawati bank ini.
Saat ini, di Jatimbalinus rata-rata transaksi harian menggunakan aplikasi MyPertamina mencapai 2.200 transaksi lebih per hari, sedangkan nominal transaksi mencapai 500 - 600 Juta per harinya.
"Kami berterimakasih kepada masyarakat yang telah bertransaksi secara non-tunai. Angka tersebut menunjukkan sebetulnya literasi digital masyarakat sudah sangat tinggi, sebetulnya untuk pembiasaan bisa dimulai dari penerapan sehari-hari di SPBU," kata Taufiq.
Berita Terkait
Apresiasi Polres Karawang ungkap pengoplosan LPG
Kamis, 16 Mei 2024 18:40
Potensi bisnis petrokimia masih sangat besar
Selasa, 14 Mei 2024 19:35
Gempa bumi guncang Lombok Utara, fasilitas Pertamina Patra Niaga Jatimbalinus aman
Selasa, 14 Mei 2024 19:14
Pertamina siapkan 1.300 kiloliter Avtur penerbangan haji di NTB
Senin, 13 Mei 2024 14:50
Antar tamu ke Baitullah, Pertamina Patra Niaga Jatimbalinus siapkan 11.900 KL avtur khusus haji flight 2024
Minggu, 12 Mei 2024 17:55
Pertamina Fastron dukung festival musik Pestapora
Sabtu, 11 Mei 2024 6:13
Pertamina Patra Niaga salurkan pertalite sesuai ketentuan
Jumat, 10 Mei 2024 14:36
Bhayangkara Presisi kembali ke jalur kemenangan
Sabtu, 4 Mei 2024 7:29