Angkot Di Mataram Kembali Ke Tarif Awal

id tarif awal

"Setelah kita melakukan diskusi dengan Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika (Dishubkominfo) dan aparat kepolisian, kami sepakat tarif angkot kembali ke tarif awal"
Mataram, (Antara NTB)- Organisasi Angkutan Darat (Organda) Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat, menyepakati tarif angkutan kota (angkot) di daerah ini kembali ke tarif awal sebelum kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM).

"Setelah kita melakukan diskusi dengan Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika (Dishubkominfo) dan aparat kepolisian, kami sepakat tarif angkot kembali ke tarif awal," kata Ketua Organisasi Angkutan Darat (Organda) Kota Mataram Suratman Hadi di Mataram, Selasa.

Menurut dia, tarif awal yang telah disepakati itu adalah Rp4.000 per penumpang umum dari Rp4.500 dan Rp3.500 untuk penumpang pelajar dan mahasiswa dari Rp3.200, sebab harga BBM saat ini sudah turun menjadi Rp6.600 per liter atau hanya berselisih 100 rupiah dari harga semula.

Namun demikian, penurunan tarif angkot ini masih bersifat kesepakatan, artinya belum ada keputusan final karena Organda dan pemerintah kota juga masih menunggu perkembangan dari pemerintah.

"Pemerintah kota menunggu arahan dari Kementerian Perhubungan sementara kami juga masih menunggu instruksi dan ketentuan dari DPP Organda," katanya.

Dengan demikian, kesepakatan penurunan tarif angkot ke tarif awal hingga saat ini belum bisa diberlakukan. Apalagi, informasi dari Kementerian Perhubungan mengimbau agar penurunan tarif minimal lima persen.

"Sementara jika kita melihat dari hitung-hitungan persentase, penurunan tarif angkot di Kota Mataram sudah melebihi lima persen," ucapnya.

Apalagi penurunan tarif angkot juga sudah dilakukan ketika pemerintah penurunkan harga BBM per 1 Januari 2015. Ketika terjadi kenaikan harga BBM pada 18 November 2015, tarif angkot naik menjadi Rp5.000 dari Rp4.000 untuk umum dan Rp3.500 untuk mahasiswa dan pelajar dari Rp3.000.

"Jika melihat tarif awal ini, maka kesepakatan kami kemarin setelah penurunan harga BBM adalah kembali ke tarif awal," katanya.

Kendati diakuinya kenaikan tarif angkot tidak hanya dilihat dari faktor harga BBM melainkan juga dari beberapa komponen lainnya seperti harga suku cadang kendaraan.

"Oleh karena itu, kami bersama pemerintah kota dan aparat dari kepolisian dalam waktu dekat kembali melakukan diskusi terhadap penetapan tarif ini sambil menunggu perkembangan, sehingga perubahan tidak dilakukan berulang-ulang," katanya.(*)