Mataram (ANTARA) - Kantor Kementerian Agama Kota Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat, menyebutkan, sebanyak 66 calon haji yang masuk kuota reguler musim haji 2023 belum melunasi biaya perjalan ibadah haji (Bipih) untuk Embarkasi Lombok.
Kepala Seksi (Kasi) Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kota Mataram H Kasmi di Mataram, Selasa, menyebutkan, jumlah calon haji kuota reguler Kota Mataram sebanyak 655 orang.
"Data terakhir Senin (15/5-2023), jemaah yang sudah lunasi Bipih sebanyak 589 orang dan yang belum 66 orang. Sedangkan untuk calon haji kuota cadangan yang sudah lunas 43 orang dari 124 kuota cadangan," katanya.
Menurutnya, banyaknya calon haji yang belum melunasi Bipih tersebut karena terjadinya gagal sistem akibat adanya gangguan pada Bank Syariah Islam (BSI) selaku bank penerima setoran haji.
"Karena itulah, pelunasan Bipih kembali diperpanjang sampai Jumat (19/5-2023)," katanya.
Harapannya, semoga tambahan waktu pelunasan Bipih tersebut dapat dimanfaatkan secara optimal oleh jemaah reguler yang belum melunasi. Jika jemaah tidak melunasi Bipih sampai batas akhir yang ditetapkan masa secara otomatis dianggap mengundurkan diri.
"Dengan demikian, jatah mereka akan digantikan oleh jemaah yang masuk pada daftar cadangan sesuai dengan nomor urut," katanya.
Oleh karena itu, katanya, pihaknya terus mengingatkan jemaah yang belum melunasi Bipih melalui Kantor Urusan Agama (KUA) enam kecamatan untuk diteruskan ke lurah dan kepala lingkungan.
"Jemaah yang belum melunasi Bipih akan diingatkan lagi oleh kepala lingkungan, untuk menghindari hal-hal yang menyebabkan gagal berangkat," katanya.
Kasmi menambahkan, besaran pelunasan Bipih yang dibayarkan setiap calon haji sebesar Rp26.169.400. Jumlah itu merupakan sisa dari yang harus dibayarkan calon haji ditambah dengan setoran awal untuk mendapatkan nomor porsi sebesar Rp25.000.000.
"Jumlah tersebut sesuai dengan besaran Bipih untuk Embarkasi Lombok sebesar Rp51.169.400," sebutnya.