Pembangunan kereta gantung Rinjani menunggu Amdal rampung

id Kereta gantung Rinjani,Amdal kereta gantung rinjani,Kereta gantung,Gunung rinjani,Investor China,kereta gantung di gunung rinjani

Pembangunan kereta gantung Rinjani menunggu Amdal rampung

Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Nusa Tenggara Barat (NTB) Mohammad Rum. (ANTARA/Nur Imansyah).



Untuk studi kelayakan atau feasibility study (FS) dan detailed engineering design (DED) sudah dituntaskan oleh investor. Bahkan, kata Rum, DED telah disempurnakan sebanyak tiga kali.

"Sekarang tinggal nunggu Amdal saja. Kalau suda ada Amdal maka tidak boleh keluar dari Amdal itu untuk melakukan pembangunan," tegas Rum.

Mantan Kepala Pelaksana BPBD NTB ini, mengungkapkan investor juga menagih janji Pemerintah Provinsi (Pemprov) NTB dan Lombok Tengah terkait jalan akses ke lokasi di luar.

Karena di luar itu, lanjutnya, kewajiban Pemprov dan Pemerintah Lombok Tengah membangun jalan sepanjang 5 kilometer.

"Saya sudah kontak Sekda Lombok Tengah, minta ada pertemuan antara Pemprov dengan Pemda Lombok Tengah menyikapi ini. Rencananya, saya rencanakan besok sore di Kantor DPMPTSP bersama Dinas PUPR. Jalan akses ini untuk pengunjung nantinya bukan pada saat ini. Kalau dari sekarang di bangun juga bagus," katanya.

Lebih lanjut, Rum menyampaikan untuk membuktikan keseriusan, investor juga sudah mendepositokan uang sebesar Rp5 miliar di Bank NTB Syariah.

"Ini artinya mereka serius. Baru ada investor seperti ini yang menaruh uang Rp5 miliar di Bank NTB Syariah," katanya.

Diketahui pembangunan kereta gantung tersebut dibangun oleh investor asal China melalui PT Indonesia Lombok Resort dengan nilai proyek Rp2,2 triliun dan ditargetkan rampung pada 2025.

Keberadaan kereta gantung ini diharapkan bisa menjadi titik awal pergerakan ekonomi masyarakat di wilayah utara Lombok Tengah, supaya ada keseimbangan dengan adanya pembangunan Sirkuit Mandalika di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) yang berada di wilayah selatan.