Mataram (ANTARA) - Dinas Pariwisata Kota Mataram Provinsi Nusa Tenggara Barat segera membuka lelang untuk pembangunan fisik ruang kreatif yang diberi nama Teras Udayana senilai Rp6,3 miliar.
"Anggaran pembangunan ruang kreatif Teras Udayana sebesar Rp6,3 miliar itu merupakan bantuan dari pemerintah pusat melalui Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif RI," kata Kepala Dinas Pariwisata (Dispar) Kota Mataram H Nizar Denny Cahyadi di Mataram, Kamis.
Ia mengatakan tahapan lelang pembangunan ruang kreatif Teras Udayana saat ini masuk tahap peninjauan kembali di inspektorat dengan target satu minggu. "Jika tidak ada kendala, minggu depan kita sudah mulai lelang dan Juni sudah ada pemenang tender. Jadi kegiatan fisik bisa dimulai paling lambat pertengahan Juni 2023," katanya.
Dikatakan, pembangunan ruang kreatif Teras Udayana ini sebagai upaya memanfaatkan fungsi kawasan agar bisa menjadi lokasi yang terkelola lebih optimal sekaligus menjadi pusat rekreasi, interaksi, dan edukasi masyarakat. "Teras Udayana ini akan dilengkapi dengan gelanggang pertunjukan seni budaya atau amfiteater," katanya.
Denny mengatakan dengan anggaran sebesar Rp6,3 miliar tersebut Teras Udayana akan dibangun di atas lahan 1.000 meter persegi. Selain akan membangun bangunan inti gelanggang pertunjukan seni amfiteater juga akan dilakukan penataan plaza, lanskap, toilet, dan fasilitas penunjang lainnya. "Gelanggang pertunjukan seni amfiteater nanti bisa menjadi pusat kegiatan dan pertunjukan kesenian dan kebudayaan lokal di daerah ini yang dapat menarik kunjungan wisatawan," katanya.
Dikatakan, untuk membangun gelanggang pertunjukan amfiteater itu, akan dilakukan pemindahan terhadap Tugu Batu Bumi Gora ke bagian depan taman, sekaligus pahatan lukisan yang ada di sekeliling tugu tersebut. "Hal itu sebagai upaya mengingat sejarah proses penataan Tugu Taman Bumi Gora. Kita tidak ingin melupakan sejarah," katanya.
Baca juga: Dispar Mataram lengkapi fasilitas pendukung di wisata "Giong Siu"
Baca juga: Bupati Lombok Tengah menjajaki beasiswa dokter dengan Unizar Mataram
Lebih jauh Denny mengatakan Tugu Bumi Gora dipilih menjadi lokasi pembangunan gelanggang pertunjukan seni amfiteater karena kawasan tersebut dinilai strategis. Selain itu, kawasan tersebut sudah lama tidak tersentuh sehingga sudah saatnya dilakukan peremajaan agar keberadaan ruang publik ini dapat termanfaatkan secara maksimal.
Sedangkan untuk pelaksanaan kegiatan di kawasan itu, akan diusahakan agar tidak sampai mengganggu aktivitas belajar mengajar di sekolah yang ada di sekitar Bumi Gora. "Ke depan, untuk kegiatan kita jadwalkan saat libur sekolah atau sore setelah jam belajar selesai," katanya.