Lombok Utara (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Lombok Utara, Nusa Tenggara Barat melatih sebanyak 50 orang kaum perempuan membatik motif khas daerah sebagai upaya pelestarian budaya kearifan lokal khususnya di bidang kain batik.
Pelatihan tersebut dibuka oleh Wakil Bupati Lombok Utara Danny Karter Febrianto Ridawan, didampingi Kepala Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan (Diskoperindag) Kabupaten Lombok Utara, Haris Nurdin, di aula Pusat Layanan Usaha Terpadu (PLUT) Kabupaten Lombok Utara, Selasa.
Wakil Bupati Lombok Utara Danny Karter Febrianto Ridawan mengatakan batik merupakan ciri khas atau identitas negara Indonesia dan diakui secara Internasional, di mana batik setiap daerah di Indonesia memiliki ciri khas dan motif masing-masing. "Batik sudah diakui sebagai warisan budaya dunia yang berasal dari Indonesia, dan kita juga berkewajiban untuk melestarikan," katanya.
Di Lombok Utara, kata dia, upaya mempertahankan batik, khususnya batik khas daerah telah dilakukan oleh pemerintah daerah dengan cara mewajibkan seluruh aparatur sipil negara (ASN) untuk memakai baju batik dua kali dalam seminggu. "Semua ASN di Lombok Utara, wajib pakai baju batik, yakni pada Selasa menggunakan batik khas daerah Lombok Utara, dan setiap Kamis menggunakan batik nasional," ujarnya.
Lebih Lanjut, Danny mengatakan motif batik di Kabupaten Lombok Utara sudah banyak yang bermunculan, mulai dari motif tenun khas Bayan, Masjid Kuno Bayan, pelecing kangkung, kembang dangar dan lainnya. Hal tersebut menunjukkan bahwa masyarakat sudah kreatif dalam membuat desain-desain batik.
Kedepannya, kata dia, para pelaku bisnis batik atau seniman batik dapat terus berkarya sehingga industri batik di Kabupaten Lombok Utara dapat bersaing dengan daerah lain di NTB, dan Indonesia secara umumnya.
"Untuk itu, saya meminta kepada para peserta pelatihan untuk dapat mengikuti dengan sungguh-sungguh dan dapat menyerap ilmu dari para Tutor untuk selanjutnya dapat diimplementasikan," ucapnya.
Baca juga: UMKM wanita Lombok Tengah produksi tenun dari sampah plastik
Baca juga: Puluhan motif tenun Sumba NTT terancam punah
Kepala Diskoperindag Kabupaten Lombok Utara Haris Nurdin menjelaskan kegiatan pelatihan membatik dilaksanakan selama tiga hari mulai 20 hingga 22 Juni 2023. "Harapan saya agar para peserta membatik dapat inspirasi yang baru sehingga menemukan motif baru khas Lombok Utara," katanya.