Paris (ANTARA) - Saham-saham Prancis berakhir di zona merah pada perdagangan Kamis waktu setempat (22/6/2023), mencatat kerugian untuk hari keempat berturut-turut, dengan indeks acuan CAC 40 di Bursa Efek Paris merosot 0,79 persen atau 57,69 poin menjadi menetap di 7.203,28 poin.
Indeks CAC 40 terpangkas 0,46 persen atau 33,20 poin menjadi 7.260,97 poin pada Rabu (21/6/2023), setelah berkurang 0,27 persen atau 19,88 poin menjadi 7.294,17 poin pada Selasa (20/6/2023), dan jatuh 1,01 persen atau 74,60 poin menjadi 7.314,05 poin pada Senin (19/6/2023).
Dari 40 saham perusahaan besar pilihan yang menjadi komponen indeks CAC 40, hanya enam saham yang berhasil meraih keuntungan, sementara 34 saham lainnya mengalami kerugian.
TotalEnergies SE, sebuah perusahaan energi dan perminyakan multinasional Prancis dan merupakan salah satu dari tujuh perusahaan minyak super besar dunia menderita kerugian paling besar (top loser) di antara saham-saham unggulan atau blue chips, dengan harga sahamnya terperosok 2,49 persen.
Diikuti oleh saham perusahaan layanan pembayaran dan transaksional multinasional Prancis dan terkemuka di Eropa Worldline SA yang kehilangan 2,38 persen; serta perusahaan yang menawarkan layanan manajemen hubungan pelanggan dan program untuk menarik pelanggan baru Teleperformance SA berkurang 2,35 persen.
Sementara itu, Alstom SA, sebuah perusahaan yang mengembangkan dan memasarkan sistem terintegrasi untuk sektor transportasi multinasional Prancis terangkat 1,44 persen, menjadi pencetak keuntungan terbesar (top gainer) dari saham-saham unggulan.
Baca juga: Saham Inggris berakhir negatif, indeks menyusut 0,13 persen
Baca juga: Saham Jerman ditutup lebih rendah, indeks berkurang 0,55 persen
Disusul oleh saham perusahaan multinasional Prancis yang memproduksi kacamata, lensa, dan produk perawatan mata lainnya EssilorLuxottica SA meningkat 0,43 persen; serta perusahaan manufaktur yang merancang, mengembangkan, memproduksi, dan memasarkan sirkuit terpadu semikonduktor STMicroelectronics NV menguat 0,38 persen.