Pepadu Plus NTB berhasil lolos 10 besar top inovasi klaster umum

id Pepadu Plus,10 besar top inovasi umum,Pemprov NTB

Pepadu Plus NTB berhasil lolos 10 besar top inovasi klaster umum

Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Nusa Tenggara Barat (NTB), I Gede Putu Aryadi. (ANTARA/Nur Imansyah).

Mataram (ANTARA) - Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Nusa Tenggara Barat, I Gede Putu Aryadi, mengatakan Inovasi Pelatihan dan Pemberdayaan Tenaga Kerja Terpadu Plus (Pepadu Plus) terpilih menjadi 20 inovasi dari 99 inovasi yang memasuki tahap verifikasi dan observasi lapangan oleh Tim Panel Independen (TPI).

"Ke-20 inovasi dipilih langsung oleh TPI, terdiri dari 10 inovasi kategori umum, dan 10 inovasi kategori khusus," ujarnya dalam keterangan tertulis diterima wartawan di Mataram, Senin.

Ia menyatakan meski pun 20 inovasi tersebut merupakan inovasi terpilih, namun tidak menjamin inovasi itu akan masuk ke dalam Top Inovasi Terpuji. TPI perlu melakukan pendalaman dengan melihat spot-spot kegiatan tertentu dan pembuktian di lapangan.

Untuk sampai ke tahap ini, Disnakertrans NTB harus melalui perjalanan yang panjang dan tidak mudah, mengingat inovasi ini sendiri diluncurkan sejak 2021. Namun, atas kerja sama berbagai pihak termasuk Dunia Usaha dan Dunia Industri (DUDI) yang menjadi core dari inovasi ini, akhirnya pada tahun 2023 Pepadu Plus terpilih menjadi salah satu inovasi yang berhasil lolos menjadi Top 99 Kompetisi Inovasi Pelayanan Publik (KIPP) untuk klaster umum.

Aryadi mengatakan pihaknya memilih empat tempat untuk verifikasi dan observasi lapangan yang dilakukan secara virtual. Keempat tempat itu, di antaranya BLKDLN NTB di workshop las, LPKS RUM Inovasi Teknik di Kabupaten Sumbawa Barat, UMKM Kopi Kumbi di Lombok Barat, dan UMKM Putra Kembar di Lombok Timur.

Untuk itu sebagai inovator program Pepadu Plus menjelaskan DUDI membutuhkan tenaga kerja dan pemerintah membutuhkan investasi yang bisa menyediakan kesempatan kerja untuk mengurangi pengangguran dan meningkatkan pertumbuhan ekonomi masyarakat.

Karena itu, pihaknya memaksimalkan kerjasama dan kolaborasi dengan DUDI dan seluruh pihak untuk mempersiapkan tenaga kerja agar terserap ke dunia industri, sehingga investasi yang ada di NTB ini akan mendatangkan manfaat bagi masyarakat.

Aryadi mengungkapkan, di Pulau Sumbawa terdapat perusahaan pertambangan besar yaitu PT. Amman Mineral Nusa Tenggara (AMNT) dengan lima perusahaan aliansi dan 600 perusahaan subkon, serta PT. Sumbawa Timur Mining (STM) dengan 24 perusahaan subkon.

"Adanya pembangunan smelter perusahaan tambang di Kabupaten Sumbawa Barat ini membuat Pemda bekerjasama dengan seluruh pihak untuk mempersiapkan tenaga kerja yang dibutuhkan," katanya.

Ia menambahkan untuk bekerjasama dengan DUDI bukan hal yang mudah. Pemerintah harus bisa menghasilkan SDM yang memiliki kompetensi sesuai dengan kebutuhan dunia industri. Untuk itu, ia memberikan instruksi kepada lembaga pelatihan agar menyesuaikan kurikulum pelatihan sesuai dengan kebutuhan dunia industri sehingga lulusan bisa terserap ke dalam dunia industri.

Terkait dengan koordinasi dengan Kemnaker RI, justru PePADU Plus bisa berkembang karena dukungan Menteri Ketenagakerjaan RI. Di NTB, ada 157 LPKS, yang selama ini meluluskan 15 ribu orang dan kalau tidak dibina malah akan menjadi pengangguran.

Sementara persoalan kartu prakerja, Aryadi menjelaskan mulai tahun ini pihaknya telah menandatangani MoU dengan LPKN Training Centre sebagai penyelenggara kartu prakerja di wilayah Timur Indonesia, untuk melaksanakan pelatihan pada kejuruan las, elektronik dan bengkel.

Baca juga: Disnaker Mataram menjaring purna PMI ikut pelatihan kerja tata boga
Baca juga: Penyandang disabilitas di Medan berhak dapat pekerjaan


"Kami membangun kerjasama dengan kartu prakerja untuk melaksanakan pelatihan secara off line di BLKDLN NTB untuk menyiapkan tenaga kerja yang terampil yang siap kerja dan siap berwira usaha. Ke depan pelatihan dari program kartu pra kerja ini bisa menghidupkan BLKDLN NTB," katanya.