Disnaker Mataram menjaring purna PMI ikut pelatihan kerja tata boga

id Disnaker Mataram,PMI,Pelatihan Tata Boga,Mataram

Disnaker Mataram menjaring purna PMI ikut pelatihan kerja tata boga

Kegiatan pelatihan kerja tata boga yang sudah dilaksanakan Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Kota Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat pada tahun 2022. (ANTARA/HO-Disnaker Kota Mataram)

Mataram (ANTARA) - Dinas Tenaga Kerja Kota Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat, mulai melakukan penjaringan terhadap purna pekerja migran Indonesia (PMI) untuk mengikuti pelatihan keterampilan kerja bidang tata boga.

Kepala Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Kota Mataram Rudi Suryawan di Mataram, Kamis, mengatakan penjaringan peserta pelatihan keterampilan kerja bidang tata boga beranggotakan warga Mataram purna PMI dilakukan melalui enam kecamatan di Kota Mataram.

"Target kami sebanyak 20 peserta, baik purna PMI perempuan maupun laki-laki," katanya.

Ia mengatakan purna PMI yang menjadi sasaran pelatihan keterampilan kerja bidang tata boga adalah purna PMI yang sudah tidak bisa kembali lagi bekerja ke luar negeri karena faktor usia maksimal, yakni 40 tahun.

"Jadi mereka kita berikan pelatihan keterampilan kerja bidang tata boga, agar bisa buka usaha sendiri,menciptakan lapangan baru di sektor non formal dan bisa mengurangi pengangguran di kota ini," katanya.

Ia menyebut kegiatan pelatihan keterampilan kerja bidang tata boga bagi purna PMI dijadwalkan pada minggu kedua Agustus 2023.

"Kita tunggu data dari kecamatan, harapannya target sasaran 20 orang purna PMI tahun ini bisa tercapai," katanya.

Untuk melaksanakan program pelatihan kerja itu, Disnaker bekerja sama dengan sejumlah pihak terkait dan peserta akan diberikan teori langsung praktik.

Setelah kegiatan pelatihan selesai, lanjutnya, para peserta akan mendapatkan peralatan boga untuk masing-masing peserta mendapatkan 11 jenis barang, seperti kompor gas, tabung gas, "mixer", dan peralatan lainnya.

Selain itu, peserta mendapatkan buku panduan, berbagai resep kue serta materi-materi sebagai bahan pengingat.

"Harapan kita, bantuan peralatan itu bisa menjadi modal awal mereka untuk membuka lapangan usaha secara mandiri," ujarnya.