Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Agam, Sumatera Barat menggelar Festival Pesona Danau Maninjau (FestDaMa) pada September 2023 untuk mempromosikan potensi wisata dan usaha mikro, kecil, menengah agar meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan maupun ekonomi masyarakat.
Kepala Dinas Pariwisata, Pemuda dan Olahraga Agam Syatria, di Lubuk Basung, Sabtu, mengatakan kegiatan Festival Pesona Danau Maninjau berupa latte art challenge atau lomba menyajikan kopi dengan peserta enam orang pada Jumat (1/9), lomba tari kreasi Minang se-Sumatera Barat diikuti 11 grup sanggar tari pada Sabtu (2/9), dan Tour De Linggai Park pada Minggu (3/9).
"Rangkaian festival ini akan ditutup dengan kegiatan FestDaMa K-44 yang diselenggarakan oleh Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah III Sumatera Barat bekerjasama dengan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Agam pada 15-17 September 2023," katanya.
Ia mengatakan FestDaMa K-44 mengangkat tema "Merawat Alam dan Tradisi Salingka Danau Maninjau untuk Pemajuan Kebudayaan”.
FestDaMa K-44 terdiri dari beberapa rangkaian kegiatan, yakni arak-arakan tambua tansa Kelok 44, penanaman pohon, pertunjukan seni, pemutaran film, seminar, lomba manjalo atau menangkap ikan dengan alat tradisional dan pameran UMKM.
Festival itu untuk mempromosikan potensi wisata Danau Maninjau dan meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan nusantara dan mancanegara.
"Keindahan alam serta budaya Minangkabau yang tumbuh dan berkembang di Agam ini memiliki potensi yang melimpah dan layak untuk dinikmati oleh wisatawan lokal maupun mancanegara. Acara ini menjadi salah satu usaha yang kami laksanakan setiap tahunnya," katanya lagi.
Ia menambahkan, hal itu selaras dengan rencana pengembangan pariwisata yang dicanangkan oleh Wali Nagari Duo Koto Jendrial bahwa dengan didorongnya pariwisata, maka akan mendorong kemajuan perekonomian di nagari atau desa adat.
Dengan diadakannya festival tersebut, maka menjadi wadah untuk UMKM dapat ikut terjun mempromosikan produknya.
Saat ini di Danau Maninjau memiliki produk UMKM yang sedang digencarkan dan sudah banyak beredar di hotel sekitar Agam dan Bukittinggi berupa kopi renjani, randang rinuak, peyek rinuak dan dendeng rinuak.
Sekretaris Daerah Agam Edi Busti menambahkan rangkaian kegiatan ini merupakan sinergi dan kolaborasi kegiatan yang sangat baik dari berbagai pihak.
"Kegiatan ini harus memiliki multiplier effect baik secara mikro maupun makro, karena saat ini sedang terjadi banyak perputaran ekonomi di kawasan ini," katanya pula.
Dia mengakui Agam merupakan daerah yang potensial untuk pengembangan kepariwisataan dengan topografi daerahnya yang beragam.
Baca juga: G-Pluck kantongi 5 pounds "modal" kembali ke Liverpool
Baca juga: SIG gelar Festival Runtahdi Cilacap
Keindahan alam yang merupakan anugerah luar biasa dan budaya Agam layak untuk dinikmati oleh wisatawan lokal maupun mancanegara.
Kepala Dinas Pariwisata, Pemuda dan Olahraga Agam Syatria, di Lubuk Basung, Sabtu, mengatakan kegiatan Festival Pesona Danau Maninjau berupa latte art challenge atau lomba menyajikan kopi dengan peserta enam orang pada Jumat (1/9), lomba tari kreasi Minang se-Sumatera Barat diikuti 11 grup sanggar tari pada Sabtu (2/9), dan Tour De Linggai Park pada Minggu (3/9).
"Rangkaian festival ini akan ditutup dengan kegiatan FestDaMa K-44 yang diselenggarakan oleh Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah III Sumatera Barat bekerjasama dengan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Agam pada 15-17 September 2023," katanya.
Ia mengatakan FestDaMa K-44 mengangkat tema "Merawat Alam dan Tradisi Salingka Danau Maninjau untuk Pemajuan Kebudayaan”.
FestDaMa K-44 terdiri dari beberapa rangkaian kegiatan, yakni arak-arakan tambua tansa Kelok 44, penanaman pohon, pertunjukan seni, pemutaran film, seminar, lomba manjalo atau menangkap ikan dengan alat tradisional dan pameran UMKM.
Festival itu untuk mempromosikan potensi wisata Danau Maninjau dan meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan nusantara dan mancanegara.
"Keindahan alam serta budaya Minangkabau yang tumbuh dan berkembang di Agam ini memiliki potensi yang melimpah dan layak untuk dinikmati oleh wisatawan lokal maupun mancanegara. Acara ini menjadi salah satu usaha yang kami laksanakan setiap tahunnya," katanya lagi.
Ia menambahkan, hal itu selaras dengan rencana pengembangan pariwisata yang dicanangkan oleh Wali Nagari Duo Koto Jendrial bahwa dengan didorongnya pariwisata, maka akan mendorong kemajuan perekonomian di nagari atau desa adat.
Dengan diadakannya festival tersebut, maka menjadi wadah untuk UMKM dapat ikut terjun mempromosikan produknya.
Saat ini di Danau Maninjau memiliki produk UMKM yang sedang digencarkan dan sudah banyak beredar di hotel sekitar Agam dan Bukittinggi berupa kopi renjani, randang rinuak, peyek rinuak dan dendeng rinuak.
Sekretaris Daerah Agam Edi Busti menambahkan rangkaian kegiatan ini merupakan sinergi dan kolaborasi kegiatan yang sangat baik dari berbagai pihak.
"Kegiatan ini harus memiliki multiplier effect baik secara mikro maupun makro, karena saat ini sedang terjadi banyak perputaran ekonomi di kawasan ini," katanya pula.
Dia mengakui Agam merupakan daerah yang potensial untuk pengembangan kepariwisataan dengan topografi daerahnya yang beragam.
Baca juga: G-Pluck kantongi 5 pounds "modal" kembali ke Liverpool
Baca juga: SIG gelar Festival Runtahdi Cilacap
Keindahan alam yang merupakan anugerah luar biasa dan budaya Agam layak untuk dinikmati oleh wisatawan lokal maupun mancanegara.