Batam (ANTARA) - Pemerintah Kota Batam, Kepulauan Riau menyebutkan, angka stunting di kota itu 1.207 jiwa atau 1,90 persen pada 2023. Sekretaris Daerah Kota Batam Jefridin Hamid di Batam, Senin mengatakan, pada tahun 2020 angka stunting di Kota Batam berjumlah 3.876 jiwa atau 7,21 persen.
Kemudian pada tahun 2021 mengalami penurunan menjadi 3.367 jiwa atau 6,02 persen. "Dari upaya-upaya yang dilakukan Pemkot Batam, maka tahun 2022 kembali turun 1.441 jiwa atau 2,42 persen dan di tahun 2023 turun menjadi 1.207 jiwa atau 1,90 persen," kata Jefridin.
Salah satu program yang dilakukan Pemkot Batam untuk menurunkan angka stunting adalah melalui program Bapak Asuh Anak Stunting (BAAS). “Untuk Bapak Asuh Anak Stunting ini ada yang dikelola oleh perusahaan dan per orangan. Untuk perusahaan sudah ada enam perusahaan. Sedangkan yang per orangan sudah berjumlah 24 orang dengan total jumlah anak asuh sebanyak 119 orang,” ujar dia.
Selain itu Jefridin menyampaikan bahwa di Kota Batam masih dibutuhkan sebanyak 10 ribu jamban. Dengan begitu ia mengajak perusahaan di Kota Batam dapat memberikan tanggung jawab sosial perusahaan (CSR) berupa pembangunan jamban, sehingga Batam bisa bebas dari Open Defecation Free (ODF) atau berhenti buang air besar sembarangan.
"Terimakasih karena pada hari ini Yayasan Citra Mas sudah membangun jamban untuk 69 rumah di Kelurahan Kabil. Semoga ke depannya indikator penilaian Kota Sehat dapat terpenuhi di Kota Batam. Karena ODF ini masuk dalam salah satu penilaian dari Kota Sehat," kata dia.
Ketua Panitia "Kami Peduli" Yayasan Citra Mas Reggi menyampaikan bantuan yang diberikan berupa bahan makanan untuk 11 anak stunting di Kelurahan Sambau dan Batu Besar Bantuan ini menurutnya sudah diberikan sejak April 2023 hingga Desember 2023. "Bantuan ini kami berikan dengan harapan agar anak-anak kita tumbuh dengan baik," ujar Reggi.
Selain itu, pihaknya juga memberikan bantuan untuk 27 keluarga pra sejahtera, serta pelatihan hydroponik kepada 20 peserta yang dapat dimanfaatkan oleh masyarakat yang diharapkan meningkatkan perekonomian warga.
Kata Reggi, Yayasan Citra Mas juga memberikan bantuan kepada empat panti asuhan dan biaya pendidikan untuk 98 anak panti asuhan sebesar Rp1 juta per orang setiap bulan. Kemudian, perlengkapan untuk 17 posyandu di Kelurahan Batu Besar dan Sambau yaitu berupa timbangan, pengeras suara dan alat ukur.
Baca juga: Pemkab Lombok Tengah mengalokasikan dana Rp300 juta turunkan stunting
Baca juga: Lombok Timur perkuat peran warga turunkan stunting
"Penyediaan jamban untuk 69 rumah di Kelurahan Kabil. Dan pelatihan welding bagi karyawan Citra Mas yang akan memasuki masa pensiun," kata Reggi.