Kemenko Perekonomian alokasikan 8 ribu ton beras

id Garut, Pemkab Garut, Kemenko perekonomian, beras Garut

Kemenko Perekonomian alokasikan 8 ribu ton beras

Deputi Bidang Koordinasi Ekonomi Makro dan Keuangan Kemenko Perekonomian Ferry Irawan (kanan) dan Bupati Garut Rudy Gunawan (kiri) memberikan keterangan pers usai kegiatan Sosialisasi Dashboard Pengentasan Kemiskinan Ekstrem melalui Model Keuangan Inklusif di Pendopo, Kabupaten Garut, Jawa Barat, Kamis (7/9/2023). (ANTARA/Feri Purnama)

Garut (ANTARA) - Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian (Kemenko Perekonomian) sudah mengalokasikan 8 ribu ton beras untuk dibagikan kepada masyarakat Kabupaten Garut, Jawa Barat, dalam rangka meringankan beban ekonomi masyarakat dan untuk mengendalikan harga beras di pasaran.

"Kita punya bantuan beras 8 ribu ton," kata Deputi Bidang Koordinasi Ekonomi Makro dan Keuangan Kemenko Bidang Perekonomian Ferry Irawan usai kegiatan Sosialisasi Dashboard Pengentasan Kemiskinan Ekstrem melalui Model Keuangan Inklusif di Pendopo Garut, Kamis.

Ia menuturkan bantuan beras yang dikucurkan ke tiap daerah termasuk Kabupaten Garut untuk mengatasi inflasi sekaligus membantu masyarakat.

Sesuai Instruksi Presiden, kata dia, penyaluran bantuan beras bagi masyarakat itu dipercepat yakni pada September, kemudian Oktober, dan November.

Ia menegaskan beras yang diberikan kepada masyarakat kurang mampu di Garut itu dipastikan memiliki kualitas bagus.

Bupati Garut Rudy Gunawan yang mendampingi Deputi menambahkan, pemerintah pusat sudah memberikan perhatian bagi Garut dengan mengucurkan beras dalam rangka membantu meringankan beban ekonomi masyarakat.

Ia mengatakan beras dari pemerintah pusat sebanyak 8 ribu ton itu akan dibagikan merata di seluruh kecamatan sesuai dengan jumlah Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) sebanyak 250 ribu jiwa.

"8 ribu ton beras bantuan itu akan disalurkan sesuai DTKS ada 250 ribu," kata Bupati.

Ia menambahkan selain bantuan dari pemerintah pusat, Pemkab Garut juga menyediakan 100 ton beras untuk masyarakat yang masuk dalam DTKS.

Beras yang disiapkan itu, kata dia, pendistribusiannya melibatkan seluruh ASN di Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) untuk membagikan langsung ke rumah-rumah warga penerima manfaat.

Baca juga: Harga beras di Pasar Kediri naik
Baca juga: Harga beras di Mataram masih Rp14 ribu per kilogram


"Dari kita ada lagi beras cadangan, ada 100 ton itu tidak perlu dibeli, gratis bagi masyarakat," katanya.