Makassar (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Bantaeng, Sulawesi Selatan menerima dana insentif fiskal tahun berjalan untuk kategori penurunan stunting tahun anggaran 2023 sebesar Rp6,6 miliar dari Pemerintah Pusat.
Pj Bupati Bantaeng Andi Abubakar melalui keterangannya di Makassar, Minggu menyampaikan terima kasih kepada seluruh pihak terkait serta masyarakat Bantaeng yang senantiasa mendukung pemerintah sehingga bisa mendapat dana insentif fiskal kinerja dari Pemerintah Pusat. “Ini tentu berkat kerjasama dan sinergitas pemerintah dan masyarakat Kabupaten Bantaeng," kata dia.
Percepatan penurunan stunting sejak 2018 telah berhasil menurun hingga 9,2 persen dalam 4 tahun terakhir, hal ini merupakan hasil kerja bersama para pihak. Namun demikian, kata Abubakar, untuk mencapai target penurunan prevalensi stunting menjadi 14 persen pada tahun 2024, masih diperlukan konsolidasi dan koordinasi seluruh pemangku kepentingan baik di pusat maupun daerah.
Sebelumnya, bantuan insentif fiskal ini diserahkan langsung oleh Wakil Presiden Ma’ruf Amin, sekaligus memberikan penghargaan kepada mitra pemerintah yang telah berkontribusi dalam percepatan penurunan stunting.
Pada kesempatan itu, Kabupaten Bantaeng dianggap sebagai salah satu daerah yang mempunyai kinerja terbaik dalam tahun berjalan dan meraih dana fiskal tahun berjalan senilai Rp6,6 miliar dengan kategori peningkatan kesejahteraan masyarakat pada tahun anggaran 2023.
Penghargaan ini diterima langsung Pj Bupati Bantaeng Andi Abubakar pada Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Percepatan Penurunan Stunting tahun 2023 di Istana Wakil Presiden RI, Jalan Medan Merdeka Selatan No.6 Jakarta Pusat.
Baca juga: PLN Sumut salurkan 500 paket bantuan pencegahan stunting
Baca juga: Cegah tengkes dengan evaluasi PHBS di Jakarta Barat
Pemberian insentif ini merupakan bentuk apresiasi Pemerintah Pusat kepada pemerintah daerah yang sudah berkinerja baik dalam menyelenggarakan tugas-tugas pemerintah. Menurut Wakil Presiden Ma’ruf Amin,, penghargaan dan insentif ini diberikan untuk bisa berkomitmen dan berkontribusi lebih di masa yang akan datang. “Saya harap ini bukan semata tujuan akhir dalam bekerja, melainkan sebagai pemicu untuk berkontribusi lebih besar lagi. Saya tekankan kembali bahwa sinergi dan kolaborasi adalah kunci dalam upaya mengatasi masalah gizi," urainya.
Berita Terkait
Hasil lelang cenderamata MotoGP dipakai penanganan stunting di Lombok Tengah
Rabu, 20 November 2024 12:50
Susu ikan dapat jadi solusi untuk atasi stunting
Jumat, 11 Oktober 2024 17:37
Perlu kerja sama lintas sektor dalam tangani stunting
Selasa, 8 Oktober 2024 20:58
Pangdam Udayana apresiasi peran media dalam diseminasi informasi
Minggu, 18 Agustus 2024 6:30
Badung apresiasi capaian Pemerintah Provinsi Bali
Kamis, 15 Agustus 2024 6:12
Pendidikan rendah jadi tantangan edukasi stunting ke masyarakat
Rabu, 26 Juni 2024 6:33
Kota Mataram dapat penghargaan komitmen penanganan stunting
Kamis, 30 Mei 2024 15:51
Menutup program penanganan stunting, PLN NTB berhasil entaskan 88 persen gizi buruk
Minggu, 31 Maret 2024 22:44