Kemenag meningkatkan pelaku UMKM miliki sertifikat halal di Sulut

id kemenag, sertifikat halal, bolmong, manado, sulut

Kemenag meningkatkan pelaku UMKM miliki sertifikat halal di Sulut

Evaluasi Pelayanan Sertifikasi Bagi Pelaku Usaha Pangan tersebut di pimpin langsung Kepala Kantor Shabri Makmur Bora didamping Kasubbag TU Abdul Syukur dan Penyuluh Agama Islam PNS Rifkiansyah Guhung, di Bolmong, Senin (9/10/2023). ANTARA/Nancy L Tigauw.

Manado (ANTARA) - Kementerian Agama (Kemenag) meningkatkan minat pelaku usaha mikro kecil menengah (UMKM) di Kabupaten Bolaang Mongondow (Bolmong), Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) untuk memiliki sertifikat halal.
 

Kepala Kantor kementerian Agama Kabupaten Bolmong Shabri Makmur Bora, di Lolak, Senin, mengatakan memang masih banyak pelaku UMKM yang belum memiliki sertifikat halal. Sehingga, katanya, pihaknya melakukan evaluasi pelayanan sertifikasi bagi pelaku usaha pangan di daerah tersebut. Pihaknya melakukan evaluasi terhadap peserta pendamping produk halal (PPH) sudah sampai dimana progres pendampingan, terutama bagi yang belum bertambah pelaku usaha yang didaftarkan di aplikasi "Si Halal".

“Mengingat target yang sudah terdaftar pada aplikasi Si Halal sampai bulan Desember sebanyak 511 pelaku usaha, dimana data ini sudah dilaporkan ke pusat," katanya.

Melihat progres dari Bulan Maret sampai dengan Oktober 2023, data pelaku usaha di wilayah Bolaang Mongondow yang sudah terdaftar pada aplikasi Si Halal yaitu 361, hal ini berarti ada peningkatan jika di bandingkan dengan pertemuan pada bulan September yang lalu.

Selanjutnya setelah dilakukan evaluasi progres dari tiap-tiap PPH masih terdapat juga kekurangan dan hambatan, yang pertama masih belum lengkapnya data pelaku usaha untuk didaftarkan di Si Halal. 

Kedua, masih kurang minatnya para pelaku usaha untuk didaftarkan di Si Halal. Selain dari masalah mengenai pendaftar ada juga permasalahan mengenai Sertifikat Halal yang belum juga terbit walaupun sudah hampir dua bulan di ajukan ke komite Fatwa MUI lewat Si halal, serta terdapat beberapa yang sudah ada sertifikat halal akan tetapi dana sertifikasi yang terbit belum juga masuk ke rekening PPH.

Ini merupakan kendala yang harus dikonfirmasi ke Kanwil selaku kepala wilayah terkait dengan program Sertifikasi Halal. Adapun harapan dari kepala kantor Untuk mencapai target diharapkan para pendamping produk Halal (PPH) agar supaya dapat membantu PPH yang masih terkendala fasilitas seperti Laptop. 

Baca juga: Festival Meludan Jaton Sulut Meningkatkan moderasi beragama
Baca juga: Kemenag Sulbar mendorong pendidikan lintas agama

Evaluasi Pelayanan Sertifikasi Bagi Pelaku Usaha Pangan tersebut dipimpin langsung Kepala Kantor Kemenag Shabri Makmur Bora didamping Kasubbag TU Abdul Syukur dan Penyuluh Agama Islam PNS Rifkiansyah Guhung.