Mataram (ANTARA) - Pemerintah Kota Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat, menyiapkan anggaran sebesar Rp5 miliar untuk menurunkan angka pengangguran di kota ini melalui program peningkatan lapangan kerja.
"Anggaran sebesar Rp5 miliar tersebut sudah kita alokasikan dalam APBD 2024," kata Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Mataram Lalu Alwan Basri di Mataram, Rabu.
Data Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Mataram mencatat angka pengangguran di Mataram tahun 2022 sebanyak 15.420 orang. Jumlah itu bertambah 1.900 orang dibandingkan tahun 2021.
Menurut Alwan, alokasi anggaran untuk penurunan angka pengangguran tersebut sebagai tindak lanjut terhadap tingginya angka pengangguran di Kota Mataram akibat dampak pandemi COVID-19 dan situasi ekonomi yang sulit.
"Dengan anggaran Rp5 miliar itu penurunan angka pengangguran akan dilaksanakan melalui intervensi beberapa kegiatan," katanya.
Kegiatan itu di antaranya pendidikan dan pelatihan keterampilan bagi pencari kerja berdasarkan kluster kompetensi dan pelaksanaan konsultasi produktivitas pada perusahaan kecil.
"Selain itu, juga untuk penguatan hubungan industrial dalam rangka pengupahan dan pencegahan perselisihan hubungan industrial," katanya.
Untuk jenis pelatihan, kata dia, diberikan sesuai dengan bidang yang diminati para pencari kerja. Misalnya, pelatihan untuk menjadi barista dan lainnya.
Selain diberikan pelatihan teori dan praktik, peserta pelatihan juga akan diberikan bantuan peralatan sesuai dengan jenis pelatihan yang dilaksanakan.
Oleh karena itu, anggaran yang disiapkan itu tidak hanya ditempatkan di Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) saja, melainkan juga di beberapa dinas terkait seperti di Dinas Perindustrian Koperasi dan UMKM serta Dinas Sosial.
"Tujuannya agar para pencari kerja mendapatkan pelatihan sesuai dengan bidang dan keahlian masing-masing," katanya.
Melalui program dan kegiatan pelatihan tersebut, kata dia, diharapkan angka pengangguran di Kota Mataram bisa terus berkurang.