Gubernur NTB: Bangun jembatan bailey atasi dampak banjir Suela

id NTB,Gubernur NTB Iqbal,Pemprov NTB,Banjir Suela Lombok Timur

Gubernur NTB: Bangun jembatan bailey atasi dampak banjir Suela

Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB) Lalu Muhamad Iqbal. ANTARA/Nur Imansyah.

Mataram (ANTARA) - Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB) Lalu Muhamad Iqbal memastikan membangun jembatan bailey untuk mengatasi ambruknya jembatan di Dusun Aik Beta, Desa Perigi Kecamatan Suela, Kabupaten Lombok Timur yang putus diterjang banjir pada Selasa (18/11).

"Ya, kita fokuskan adalah nasib ratusan anak sekolah yang harus memutar ratusan kilometer untuk bisa bersekolah. Termasuk akses ekonomi warga juga terhambat karena ketiadaan jembatan penghubung yang putus ini, maka jembatan bailey adalah solusi yang kita siapkan," ujarnya di Mataram, Senin.

Menurutnya, penggunaan jembatan bailey dipilih, lantaran biayanya lebih murah, sekitar Rp800 juta. Terlebih lagi, akses penghubung mendesak dilakukan pada warga terdampak bencana di Kecamatan Suele.

"Pemerintah Kabupaten Lombok Timur juga menghendaki adanya bantuan penanganan jembatan putus tersebut," ujar Iqbal.

Baca juga: Pemkab Lombok Timur membangun jembatan sementara di Suela setelah banjir

Ia menyatakan rencana mendatangkan jembatan bailey juga sudah disampaikan pada sidang paripurna DPRD NTB.

"Jadi, jembatan bailey ini sifatnya sementara sambil kita siapkan dana untuk pembangunan jembatan yang bagus dan permanen di wilayah Suela," tegasnya.

Iqbal menambahkan, jembatan bailey ini akan tiba ke Pulau Lombok secepatnya yang didatangkan langsung dari Bali.

Saat ini jembatan itu tengah dalam perjalanan. Nantinya akses warga yang terisolasi dapat terhubung, sehingga aktivitas perekonomian, sosial maupun aktivitas pendidikan tetap berjalan seperti sediakala.

"Dari hasil koordinasi dengan Pak Danrem, nanti pembangunan jembatan sementara ini direncanakan dibangun di bekas jembatan semula. Mengingat konstruksi dan dinding jembatan masih kuat sehingga tinggal memasang pelat jembatan," kata Iqbal.

Baca juga: Saat jalan dan jembatan dipacu tuntas

Lebih lanjut, Iqbal menjelaskan jembatan ini diperkirakan bisa menahan beban hingga 10 ton sehingga untuk sementara waktu mobil pengangkut material yang lebih berat diharapkan untuk tidak melintas terlebih dahulu.

"Untuk pemasangan jembatan bailey sekitar tujuh hari. Dan, kami serahkan ke kawan-kawan TNI yang paham medan. Ini karena Pak Danrem sudah turun mengecek lokasi pemasangannya. Intinya, kita serahkan ke TNI yang paham situasi lapangan," katanya.

Sementara itu, Kalak BPBD Lombok Timur Lalu Muliadi mengatakan pembangunan jembatan sementara diusahakan secepat mungkin, mulai dari proses pengiriman dari Bali hingga pemasangan. Perencanaan pembangunan jembatan sudah matang.

"Sesuai dengan perencanaan dari provinsi, kemungkinan jembatan sementara ini akan dibangun di tempat yang ada sekarang ini, supaya akses masyarakat lebih cepat berjalan normal daripada harus membangun ulang di kiri atau kanan jembatan," ujarnya.

Baca juga: Tajuk ANTARA NTB - Jalan dan jembatan sebagai penopang kemajuan NTB

Pemasangan jembatan tidak membutuhkan waktu lama. Semua proses telah disiapkan dan direncanakan dengan matang, tinggal dipasang. Pekan ini diharapkan sudah terpasang dan akses masyarakat sudah normal.

Kades Perigi Darmawan menambahkan, pembangunan jembatan sementara ini menjadi harapan besar warga Dusun Aik Beta.

Menurutnya, setelah putusnya jembatan tersebut, aktivitas sehari-hari masyarakat cukup terganggu. Bahkan masyarakat membangun jembatan sementara dari bambu.

"Tapi hanya bisa dilewati saat air sungai kecil, kalau air sungai deras tidak bisa dilewati, makanya kita sangat berharap jembatan ini bisa segera dibangun," ujar Darmawan.

Darmawan menambahkan, adanya jembatan sementara ini diharapkan dapat memperlancar akses pendistribusian makanan, akses pendidikan dan kesehatan masyarakat dusun Aik Beta yang saat ini terisolasi.

Pewarta :
Editor: Abdul Hakim
COPYRIGHT © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.