Pemdes Sembalun Timba Gading gelar musrenbangdes tahun anggaran 2023

id Desa Sembalun Timba Gading,Desa Lombok Timur,Musrenbang

Pemdes Sembalun Timba Gading gelar musrenbangdes tahun anggaran 2023

Pemerintah Desa Sembalun Timba Gading, Kecamatan Sembalun, Kabupaten Lombok Timur, menggelar Musyawarah Rencana Pembangunan Desa (Musrenbangdes) tahun anggaran 2023 di aula kantor desa, Rabu. 

Sembalun, Lombok Timur (ANTARA) - Pemerintah Desa Sembalun Timba Gading, Kecamatan Sembalun, Kabupaten Lombok Timur, menggelar Musyawarah Rencana Pembangunan Desa (Musrenbangdes) tahun anggaran 2023 di aula kantor desa, Rabu. 

Acara tersebut merupakan kegiatan musyawarah tahunan yang diadakan untuk menyepakati Rencana Kerja Pembangunan Desa (RKPDes) yang disesuaikan dengan arah kebijakan Pemerintah Desa dalam jangka waktu satu tahun.

Ridowan Hardi, Kades Sembalun Timba Gading, menyampaikan ucapan terima kasih kepada seluruh peserta rapat yang telah meluangkan waktunya hadir dalam acara tersebut. 

"Terimakasih banyak atas kehadiran ibu bapak. Karena musrenbangdes ini adalah sebagai wadah bagi masyarakat untuk menyampaikan aspirasi," ucap Ridowan, Rabu (24/10).

Musyawarah perencanaan pembangunan desa ini, menurut Ridowan, wajib dan harus dilakukan oleh setiap desa dalam skala prioritas. Baik pembangunan fisik maupun pembangunan  kemasyarakatan lainnya yang akan dibiayai dari dana Desa, PAD, APBD, bantuan Provinsi dan sumber dana lainnya.

Hasil dari Musrenbang tahun ini, kata Ridowan, akan dilanjutkan di Musrenbang Kecamatan dan Musrenbang Kabupaten untuk disesuaikan dengan anggaran yang ada, sesuai skala prioritas kebutuhan desa setempat.

"Nantinya hasil dari usulan-usulan kita ini, jika disetujui akan disalurkan di Tahun 2024 mendatang," jelasnya.

Selanjutnya, Ridowan memaparkan untuk di tahun 2024 mendatang, pemdes setempat masih menggunakan asumsi dana desa tahun 2023. ADD di tahun 2023 digunakan sebagai acuan untuk menyusun APBDes tahun 2024.

"Tahun ini, kita memiliki dana Rp1.390.000.000 atau Rp1,4 miliar. Dari Rp1,4 miliar ini, kalau dibagi jadi empat item yaitu bidang pemerintahan, bidang pembangunan, bidang pembinaan dan bidang pemberdayaan," katanya. 

Kemudian, ia merincikan per item untuk penggunaan ADD tahun 2023 sebagai berikut. Di bidang pemerintahan, menghabiskan dana sebanyak Rp544 juta, bidang pembangunan Rp402 juta, pembinaan Rp41 juta dan pemberdayaan Rp197 juta.

"Sekarang kita fokus pada bidang pembangunan. Karena bidang pemerintahan sudah tidak bisa, ya karena itu aturannya dari pusat," pungkas Ridowan.

"Perlu  kami jelaskan, bahwa dana yang kita gunakan untuk pembangunan 2024 adalah kurang lebih Rp402 juta. Ini sudah kita rancang bersama tim RKPDes,  bahwa di masing-masing dusun akan menggunakan dana itu," jelasnya.

Dalam kesempatan itu, Ridowan juga menyampaikan harapannya kepada Camat Sembalun yang hadir di Musrenbang Desa setempat, kiranya dapat membantu dan mengawal hasil usulan-usulan masyarakat desa Sembalun Timba Gading untuk dapat terealisasi ditahun 2024 nanti.

Di tempat yang sama, Camat Sembalun H Masri SSos juga menyampaikan terima kasih atas undangan Kepala Desa di kegiatan Musrenbang Desa tahun 2023 ini.

”Kami ucapkan terimakasih, atas undangan Pemdes Timba Gading, juga atas antusias warga dalam menghadiri Musrenbang ini," ucapnya. 

"Saya berupaya mengawal usulan-usulan warga masyarakat kita ditingkat Musrenbang Kabupaten. Agar usulan tersebut dapat direalisasikan di tahun 2024 mendatang. Tentunya sekala prioritas,” pungkas Masri.

Giat tersebut berjalan lancar, diiringi dilog bersama Pemdes dengn peserta rapat. Kemudian hasil dari musyawarah tersebut dibawa dalam Musrenbang Kecamatan Sembalun dan akan dilanjutkan di Musrenbang Kabupaten Lombok Timur dalam waktu dekat ini.

Untuk diketahui, yang hadir dalam Musrenbang itu adalah Kades Sembalun Timba Gading, Camat Sembalun bersama jajarannya, Sekdes, ketua dan anggota BPD, perangkat Desa, para kepala wilayah beserta RT, Bhabinkamtibmas Polsek Sembalun, Babinsa Koramil 1615 Sembalun, pokdarwis, karang taruna, ketua PKK, kader Posyandu dan tokoh masyarakat Desa setempat.