Pembangunan lapak kuliner UMKM Udayana Mataram di konsep bak kafe

id lapak UMKM Udayana

Pembangunan lapak kuliner UMKM Udayana Mataram di konsep bak kafe

Dokumen: proyek pembangunan lapak usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) di areal Taman Bumi Gora Kota Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat. Selasa (24/10-2023). (ANTARA/Nirkomala)

Mataram (ANTARA) - Dinas Perdagangan Kota Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat, mengatakan, pembangunan lapak kuliner usaha mikro kecil menengah (UMKM) yang dibangun dengan anggaran Rp1,6 miliar di areal Taman Udayana di konsep bak sebuah kafe.

"Lapak kuliner itu akan kita lengkapi dengan fasilitas tempat duduk dan tempat makan ala-ala kafe, agar pengunjung bisa menikmati suasana taman tengah kota," kata Kepala Dinas Perdagangan (Disdag) Kota Mataram Uun Pujianto di Mataram, Rabu.

Selain itu, sebanyak 24 lapak kuliner UMKM yang dibangun dengan konsep kearifan lokal yakni berbentuk lumbung (rumah khas suku Sasak-red) itu, juga akan dilengkapi dengan fasilitas listrik dan air bersih agar pedagang bisa beraktivitas sampai malam. 

Menurutnya, proyek pembangunan lapak kuliner UMKM pada minggu ke-8 sudah mencapai 60,10 persen atau melampaui target realisasi sebesar 48,78 persen.

"Alhamdulillah, ada percepatan realisasi pekerjaan sebesar 11,32 persen," katanya.

Dengan demikian, pihaknya optimistis proyek pembangunan lapak UMKM itu bisa selesai sesuai kontrak yakni pada minggu kedua Desember 2023.

"Kami optimistis proyek ini selesai tepat waktu, karena proses pekerjaan sederhana tidak ada pekerjaan berat misalnya pengecoran lantai atau lainnya," katanya.

Dikatakan, pembangunan lapak UMKM tersebut merupakan fasilitas pendukung pariwisata sebab pada areal yang sama juga sedang dibangun ruang kreatif Teras Udayana berupa gelanggang pertunjukan atau amfiteater seni dan budaya.

"Para wisatawan atau masyarakat yang sudah nonton pertunjukan seni budaya di Teras Udayana bisa langsung menikmati aneka kuliner produk UMKM Kota Mataram," katanya.

Oleh karena itu, katanya, pelaku UMKM yang akan menempati lapak tersebut akan diseleksi secara ketat baik dari komitmen mereka untuk berjualan serta produk-produk harus berkualitas dan memenuhi standar pangan.

UMKM yang akan menempati lapak itu akan diseleksi secara selektif, agar lapak dapat dimanfaatkan maksimal sehingga bisa memberikan dampak bagi peningkatan kesejahteraan UMKM.

"Seleksi akan kita lakukan setelah pembangunan lapak rampung, sembari kita siapkan regulasi retribusi penggunaan lapak," katanya.