KSB Jadikan Sholat Berjamaah Indikator Penilaian Mutasi

id wabup ksb

KSB Jadikan Sholat Berjamaah Indikator Penilaian Mutasi

Wakil Bupati Sumbawa Fud Syaefuddn Barat pada acara lomba asah trampil di Tliawang, KSB

"Salah satu kunci (syarat promosi jabatan) pak bupati itu sederhana saja, sholat ! Tolong pergi sholat saja. Banyak juga kepala dinas yang tidak mau pergi sholat ini, apalagi bawahannya nanti. Saya kasi tahu ini, jangan sampai nanti sakit hati ketika
Sumbawa Barat (Antara NTB) – Bupati dan Wakil Bupati Sumbawa Barat HW Musyafirin dan Fud Syaefuddin, menjadikan sholat berjamaah di masjid sebagai salah satu indikator penilaian untuk promosi jabatan Aparatur Sipil Negara (ASN) pada setiap mutasi pejabat yang akan dilaksanakan.

Berbicara pada pembukaan lomba asah terampil tingkat Kabupaten Sumbawa Barat, Wakil Bupati Fud Syaefuddin menyatakan dirinya dan bupati telah mempersiapkan pelaksanaan mutasi pejabat dalam bulan agustus ini.

Karena itu ia meminta seluruh aparatur yang saat ini menempati jabatan sebagai kepala dinas/kepala badan (eselon II) maupun pejabat eselon III dan IV untuk lebih meningkatkan kinerja dalam pelayanan kepada masyarakat.

"Salah satu kunci (syarat promosi jabatan) pak bupati itu sederhana saja, sholat ! Tolong pergi sholat saja. Banyak juga kepala dinas yang tidak mau pergi sholat ini, apalagi bawahannya nanti. Saya kasi tahu ini, jangan sampai nanti sakit hati ketika di nonjobkan, ketika tidak punya posisi," ungkap Fud

Ia  menyatakan kewajiban untuk sholat berjamaah dimasjid pada waktu dhuhur dan azhar telah ditetapkan sebagai salah satu program diawal masa kepemimpinan bupati dan dirinya.

Program itu, menurut dia,  bertujuan selain untuk meningkatkan iman dan taqwa, jugasebagai terapi untuk membentengi semua  aparatur sebagai pelayan masyarakat dari keinginan untuk melakukan tindakan menyimpang yang bisa merugikan diri sendiri, pemerintah daerah dan masyarakat.

Kalau shalatnya ikhlas, kata dia, ketika ingin korupsi tidak jadi karena nanti jam 12 akan shalat dan pasti akan berpikir sayang ibadahnya sia-sia.

"Ketika ingin selingkuh juga demikian. Kita akan merasa lebih dekat dengan Tuhan pemilik nyawa kita dan merasa selalu diawasi. Jadi semangat kerja akan tetap terjaga, akan menjadi lebih produktif, dan imbasnya, pasti pelayanan kepada masyarakat berjalan baik," ujarnya.

Dia  mengaku selama enam bulan menjabat, dirinya dan bupati terus memantau para ASN dalam pelaksanaan program shalat berjamaah.
Usai shalat dilanjutkan dengan makan siang bersama seluruh jamaah agar bisa saling berinteraksi, berbagi dan memperkuat silaturahmi.

Ia mengaku sebagai pemimpin yang  harus memberikan contoh, meski masih tergolong berusia muda, merasa wajib untuk bergerak menuju masjid untuk sholat. Padahal dulu sebelum menjabat ia mengaku sering telat melaksanakan sholat.

"Kalau kita tidak berubah untuk sesuatu yang lebih baik, maka rugi kita sebagai manusia. Pemahaman kami sederhana saja, kalau seruan dari pemilik nyawa-nya (Tuhan) saja tidak didengar, apalagi seruan dari kami yang hanya bupati dan wakil bupati selama lima tahun," kata Fud.

HW Musyafirin - Fud Syaefuddin dilantik menjadi Bupati dan Bwakil bupati Sumbawa Barat para 17 Februari 2016 lalu. Mutasi yang akan dilaksanakan merupakan mutasi perdana di masa jabatan pasangan pemimpin birokrat - politisi itu.(*)