Balai TNGR tutup sementara destinasi wisata pendakian

id TNGR ,NTB,Lombok,rinjani

Balai TNGR tutup sementara destinasi wisata pendakian

Dokumentasi. Tenda pendaki di kawasan Gunung Rinjani, Nusa Tenggara Barat (ANTARA/HO-Humas Balai TNGR)

Penutupan dilakukan mulai 1 Januari hingga 31 Maret 2024 mendatang
Selong, Lombok Timur (ANTARA) - Balai Taman Nasional Gunung Rinjani (TNGR) Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat menyatakan seluruh destinasi wisata pendakian dan beberapa destinasi wisata non-pendakian di kawasan Rinjani untuk sementara ditutup.

"Penutupan dilakukan mulai 1 Januari hingga 31 Maret 2024 mendatang," kata Kepala TNGR Nusa Tenggara Barat Dedy Asriady dalam keterangan tertulisnya di Mataram, Rabu.

Adapun jalur pendakian TNGR yang ditutup itu di antaranya jalur pendakian Sembalun, jalur pendakian Torean, jalur pendakian Tete Batu, jalur pendakian Aik Berik, jalur pendakian Timbanum dan jalur pendakian Senaru.

"Sedangkan destinasi wisata non pendakian yang ditutup itu yakni Air Terjun Jeruk Manis, Desa Jeruk Manis, Kecamatan Sikur dan Air Terjun Mayung Polak, Desa Timbanuh, Kecamatan Pringgasela, Kabupaten Lombok Timur. Dan Air Terjun Mangku Sakti via Desa Sajang, Kecamatan Sembalun, Kabupaten Lombok Timur dan Desa Sambik Elen, Kecamatan Bayan, Kabupaten Lombok Utara," katanya.

Ia mengatakan penutupan tersebut dilakukan sesuai Surat Kepala Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi Nomor 805.Lap/GL.03/BGV/2023 tanggal 17 Desember 2023 perihal penyampaian laporan evaluasi aktivitas Gunung Rinjani pada Level II (Waspada).

"Sehingga jalur pendakian menuju Gunung Rinjani ditutup semua," katanya.

Baca juga: 5 titik api masih terlihat di lahan kebakaran Gunung Rinjani

Selain itu penutupan dilakukan dalam rangka pemulihan ekosistem di Kawasan Taman Nasional Gunung Rinjani dan memperhatikan informasi prakiraan cuaca dari BMKG stasiun klimatologi klas I Mataram bahwa sedang terjadi masa peralihan menuju musim hujan 2023/2024 perlu mewaspadai adanya potensi bencana hidrometeorologi seperti hujan lebat, angin kencang.

"Bencana itu dapat terjadi secara tiba-tiba dan bersifat lokal di beberapa wilayah serta potensi dampak bencana banjir, tanah longsor dan angin puting beliung," katanya.

Oleh karena itu, pihaknya berharap kepada para pendaki Gunung Rinjani yang akan melakukan pendakian check in ditanggal 31 Desember 2023 diwajibkan segera melakukan check out ditanggal 3 Januari 2024.

"Tidak semua destinasi wisata dilakukan penutupan masih ada beberapa alternatif destinasi wisata alam non pendakian lainnya yang bisa kunjungi di kawasan Taman Nasional Gunung Rinjani," katanya.

Destinasi non pendakian yang dibuka seperti Otak Kokok, Tereng Wilis, Air Terjun Benang Stoke dan Bukit Selong


Baca juga: TNGR meminta pendaki gunakan jalur resmi di Gunung Rinjani
Baca juga: Dua jalur pendakian menuju Gunung Rinjani ditutup setelah kebakaran lahan