Kemenag laporkan 20 ribuan pengunjung hadiri acara Dev-X di JCC

id Hari amal Bhakti, Dev-X, kemenag

Kemenag laporkan 20 ribuan pengunjung hadiri acara Dev-X di JCC

Suasana acara Devotion Experience (Dev-X) Hari Amal Bhakti ke-78 Kemenag yang diselenggarakan di JCC, Senayan, 5-7 Januari 2024. ANTARA/HO-Kemenag

Jakarta (ANTARA) -

Kementerian Agama melaporkan 20 ribuan pengunjung dari berbagai daerah menghadiri acara Devotion Experience (Dev-X) Hari Amal Bhakti ke-78 yang diselenggarakan di JCC, Senayan, 5-7 Januari 2024.
"Alhamdulillah, Dev-X 2024 disambut antusias masyarakat. Lebih 20.000 pengunjung tercatat hadir memadati arena Dev-X. Mayoritas anak muda, generasi milenial dan Gen Z," ujar Ketua Panitia Penyelenggara Dev-X Ahmad Zainul Hamdi, Minggu.
Zainul mengatakan Dev-X terambil dari Devotion dan Experience. Devotion berarti kesetiaan atau bakti, sementara makna dari experience adalah pengalaman.
Sesuai namanya, Dev-X berusaha memberikan pengalaman baru bagi publik tentang beragam perubahan Kemenag dalam bakti melayani umat. Perubahan ini dihadirkan secara bersama oleh 11 Satuan Kerja Eselon I Kementerian Agama.
Kegiatan yang dikemas dalam nuansa budaya pop ini menyasar kalangan milenial hingga Gen Z. Tujuannya, untuk mendekatkan beragam perubahan layanan pada fungsi agama dan pendidikan keagamaan di Kemenag.
Menurutnya, dalam tiga tahun kepemimpinan Menag Yaqut Cholil Qoumas, banyak perubahan yang dilakukan Kemenag. Kementerian ini tampil lebih muda. Layanan yang dihadirkan serba digital sehingga memudahkan akses publik.
"Beragam transformasi layanan Kemenag dihadirkan dalam Dev-X. Publik menjadi tahu banyak hal yang telah dilakukan Kemenag, tidak hanya soal ritual keagamaan semata," kata pria yang disapa Inung tersebut.
Ia mencontohkan Dev-X menghadirkan motor vespa listrik hasil karya siswa MAN 2 Bandar Lampung. Ada juga robotik yang dirakit siswa madrasah.
Pengunjung juga bisa menikmati pengalaman menjelajah candi umat Buddha terbesar di dunia melalui pencitraan virtual Borobudur 360. Publik juga bisa belajar praktik baik bisnis yang dikembangkan peserta program Kemandirian Pesantren.
Beragam layanan Kitab Suci berbasis digital juga bisa diakses, baik Al Quran, Alkitab, dan kitab suci lainnya. Ada juga demo dan bincang-bincang terkait kitab suci dengan huruf braille atau bahasa isyarat.

Baca juga: Tahun ini, Kemenag NTB upayakan tambah kuota haji
Baca juga: ASN berperan wujudkan kehidupan beragama yang toleran

"Menag juga telah merilis aplikasi Pegon Virtual Keyboard. Selain melestarikan warisan Nusantara, ini juga bisa digunakan sarana komunikasi digital masyarakat Indonesia," ujar Inung.

Ia berharap Kemenag terus hadir memberikan layanan umat secara lebih terbuka, segar, dan adaptif dengan perubahan dan kebutuhan generasi zaman.