Mataram (ANTARA) - Sedikitnya tiga kabupaten di Nusa Tenggara Barat hingga saat ini belum menerima 100 persen surat suara Pemilu 2024.
"Surat suara untuk empat kabupaten ini masih dalam proses pengiriman dari percetakan," kata Komisioner KPU NTB Divisi Teknis Penyelenggaraan, Zuriati di Kantor KPU NTB di Mataram, Senin.
Ia menyebutkan empat kabupaten itu, di antaranya Lombok Utara, Lombok Timur, dan Lombok Barat.
"Surat suara yang belum diterima KPU Lombok Utara dan Lombok Timur itu surat suara DPR RI Dapil NTB 2 Pulau Lombok. Ini dalam proses pengiriman," ujarnya.
Baca juga: 4.500 surat suara ditemukan rusak di Lombok Tengah
Selanjutnya, surat suara untuk DPRD Provinsi belum diterima KPU Lombok Utara. Sedangkan, KPU Kabupaten Lombok Barat untuk surat suara DPRD provinsi dan kabupaten.
"Untuk surat suara DPD RI sudah 100 persen diterima dan saat ini proses pelipatan dan sortir sedang berjalan," terang Zuriati.
Sementara untuk surat suara di KPU kabupaten dan kota di Pulau Sumbawa sudah 100 persen diterima dan saat ini dalam proses pelipatan dan sortir.
"Jadi kalau untuk Pulau Sumbawa sudah semua," ujarnya.
Baca juga: Polda NTB temukan surat suara pemilu rusak di luar kewenangan polisi
Disinggung apakah pihaknya sudah menerima laporan dari masing-masing KPU kabupaten dan kota terkait surat suara rusak. Zuriati mengaku bahwa proses pelipatan dan sortir kertas surat suara masih berlangsung.
Meski demikian, lanjutnya, sesuai dengan peraturan KPU RI sudah menyiapkan standar jika ada surat suara yang rusak.
"Surat suara yang dinyatakan rusak atau seperti apa, KPU kabupaten dan kota langsung diminta untuk melaporkan," ucap Zuriati.
Lebih lanjut Zuriati menambahkan untuk distribusi logistik, proses pelipatan dan sortir surat suara ini ditargetkan tuntas sebelum 15 Januari 2024.
"Kita targetkan semua tuntas sebelum 15 Januari," katanya.
Baca juga: Pemilu 2024, KPU Lombok Tengah libatkan 450 petugas lipat surat suara
Sebelumnya KPU Kota Mataram, menemukan sebanyak 900 lembar surat suara pemilihan calon legislatif untuk DPRD NTB dalam keadaan rusak.
"Untuk DPRD NTB ada 900 kertas suara yang ditemukan rusak saat dilakukan sortir," kata Ketua KPU Kota Mataram, Husni Abidin.
Ia mengaku 900 surat suara yang ditemukan dalam keadaan rusak tersebut, rusak akibat terkena tinta, sobek, dan kelebihan ukuran. Namun demikian, pihaknya belum dapat memastikan apakah masih layak digunakan atau tidak.
"Kalau ada yang rusak dan tidak bisa digunakan, pasti kita minta kekurangannya. Tapi kalau tidak bisa sama sekali digunakan maka kita akan minta penggantian, namun kalau pun rusak tapi masih bisa digunakan maka kita kurangi dari 900 kertas suara yang rusak itu," ujarnya.
Menurut Husni, selain surat suara DPRD NTB yang sudah selesai di sortir, saat ini pihaknya sedang melakukan penyortiran kertas suara untuk DPR RI.
"Jadi yang kita tangani dua kertas suara dulu, DPRD NTB dan DPR RI. Untuk yang lain (DPD RI, Pilpres) akan menyusul," terang Husni.
Baca juga: Polda NTB pastikan pendistribusian surat suara pemilu berjalan lancar
Pihaknya menargetkan untuk sortir dan lipat surat selesai pada Januari 2024. Dalam proses penyortiran kertas suara ini, pihaknya melibatkan sebanyak 250 orang dari sebelumnya sebanyak 150 orang.
Sementara terkait distribusi kertas suara untuk semua pemilihan menuju tps, pihaknya menargetkan tuntas sebelum H-1 pencoblosan pada 14 Pebruari 2024.
"Secara keseluruhan alau total kertas surat suara itu masing-masing pemilihan sebanyak 322.400 lebih lembar. Kertas suara ini akan didistribusikan di 1.248 tps se-Kota Mataram," katanya.
Baca juga: KPU Lombok Tengah menerima logistik surat suara Pemilu 2024
Tiga kabupaten di NTB belum terima 100 persen surat suara pada Pemilu 2024
Surat suara untuk empat kabupaten ini masih dalam proses pengiriman dari percetakan