Mataram (ANTARA) - Pemerintah Kota Bima, Nusa Tenggara Barat, memastikan masalah air bersih yang selama ini membelit daerah itu tertangani dengan tuntas pada 2024.
"Insya Allah pada 2024 ini layanan air bersih di Kota Bima teratasi," kata Penjabat Wali Kota Bima Mohammad Rum usai meninjau sumur dalam terlindungi di Lingkungan Wenggo, Kelurahan Penanae, dalam keterangan tertulis di Mataram, Kamis.
Ia mengatakan penyediaan air bersih melalui program sumur dalam terlindungi ini merupakan langkah serius Pemerintah Kota Bima guna menciptakan keadilan yang merata terhadap kebutuhan air bersih.
Program ini bersumber dari anggaran perubahan APBD Kota Bima tahun 2023 senilai Rp1,2 miliar, mencakup bor sumur dalam, penyambungan pipa air minum di tiap-tiap kepala keluarga penerima manfaat, dan penyediaan aliran listrik tenaga surya yang dapat dinikmati secara gratis oleh masyarakat.
Selain itu, Pemerintah Kota Bima juga telah membentuk UPTD Air Bersih selama kurun waktu 3 bulan selama menjabat sebagai penjabat wali kota dengan mengalokasikan anggaran senilai Rp13 miliar dengan cakupan 16 kelurahan yang terdampak kekeringan saat musim kemarau.
"Penyediaan air bersih ini salah satu fokus saya sebagai penjabat wali kota. UPTD Air Bersih ini sebagai upaya nyata penyediaan air bersih bagi warga. Selain itu, juga diharapkan dapat menjadi solusi terbaik," kata Rum.
Untuk itu, ia berharap kepada masyarakat penerima manfaat sebanyak 200 kepala keluarga agar dapat merawat dan mengelola apa yang diberikan oleh pemerintah.
"Insya Allah, kita pastikan untuk penyediaan air bersih di Kota Bima pada tahun 2024 tuntas melalui pembentukan UPTD Air Bersih," katanya.
Insya Allah!! masalah air bersih di Kota Bima tuntas tahun ini
Penjabat Wali Kota Bima H Mohammad Rum meninjau sumur dalam terlindungi di Lingkungan Wenggo, Kelurahan Penanae, Kota Bima. (ANTARA/HO-Kominfotik Kota Bima).
Insya Allah pada 2024 ini layanan air bersih di Kota Bima teratasi
