"Kolaborasi yang erat dari berbagai pemangku kepentingan dapat memberikan manfaat maksimal untuk menghadapi tantangan dalam pengembangan SDM Indonesia," ujar Sekretaris Jenderal Kemnaker Anwar Sanusi dalam keterangan di Jakarta, Rabu.
Dalam acara diskusi kelompok terpumpun antara Kemnaker dan Universitas Gadjah Mada (UGM) di Yogyakarta hari ini, ia mengatakan, kolaborasi dengan semua pihak menjadi fondasi penting bagi pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan dalam jangka panjang.
Ia mengatakan ada beberapa isu strategis yang bisa menjadi pintu masuk kolaborasi kelembagaan di antaranya melalui penguatan balai latihan kerja (BLK), untuk menyiapkan tenaga kerja terampil serta memahami teknologi dan pengetahuan baru yang semakin berkembang.
Isu lainnya, kata dia, perguruan tinggi bisa memberikan masukan strategis terkait dengan internalisasi perubahan dinamika ketenagakerjaan ke dalam kebijakan di masa depan. Selain itu, kata dia, isu tentang menjadikan magang bagi mahasiswa sebagai mekanisme untuk mengenalkan generasi muda terhadap dunia kerja.
Baca juga: Pasar kerja Jepang membutuhkan 10 ribu pekerja Sulut
Baca juga: Kemnaker meminta mahasiswa kembangkan kompetensi
"Melalui magang diharapkan mahasiswa dapat memahami lebih dalam akan dunia kerja," kata Anwar.
Melalui diskusi kelompok terpumpun itu, dia mengharapkan, kerja sama potensial antara UGM dan Kemnaker dalam pengembangan dan penguatan BLK, kebijakan ketenagakerjaan, program internship atau magang untuk mahasiswa dan lulusan baru dapat terwujud.