Jakarta (ANTARA) - Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen TNI Suharyanto, bersama Satuan Tugas Penanganan Rabies melakukan peninjauan pelaksanaan vaksinasi rabies di Kabupaten Timor Tengah Selatan, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT).
"Melalui pengalaman penanganan pandemi COVID-19 serta Penyakit Mulut dan Kuku (PMK), kami berharap wabah rabies dapat teratasi dengan baik dengan dukungan pemerintah pusat melalui BNPB," ujar Suharyanto dalam keterangannya di Jakarta, Rabu.
Saat meninjau pelaksanaan vaksinasi rabies di Kabupaten Timor Tengah Selatan, NTT, Rabu (31/1), ia menyampaikan BNPB telah diberikan mandat untuk mendukung penanganan wabah rabies di wilayah Provinsi NTT.
Adapun fokus penanganan yang dilakukan adalah pemberian vaksinasi kepada penyebab wabah yang berasal dari hewan peliharaan atau yang akrab disebut anak berbulu (anabul), khususnya anjing.
"Saat ini fokus vaksinasi ke hewan peliharaan (anjing), sehingga jika ada yang tergigit tidak akan menimbulkan rabies, kami minta masyarakat dapat secara aktif memberikan vaksin kepada hewan peliharaan serta lebih waspada terhadap potensi gigitan," tuturnya.
Suharyanto menambahkan proses pemberian vaksin akan dilakukan selama tiga bulan ke depan.
"Kami berharap bisa segera teratasi dalam tiga bulan ini, jika belum kami akan perpanjang tiga bulan kembali," katanya.
Pada kesempatan tersebut, vaksinasi rabies diberikan kepada 36 ekor anjing, sebanyak 26 ekor menerima vaksin ke-1 dan 10 ekor lainnya vaksin booster. Selama tahun 2023, Kabupaten Timor Tengah Selatan telah melakukan vaksinasi rabies pada anjing sebanyak 39.744 dosis untuk vaksin ke-1 dan 72 dosis vaksin booster. Pada tahun 2024 telah diberikan 848 Dosis vaksin ke-1 dan 10 dosis untuk vaksin booster hingga 31 Januari 2024. Vaksin yang dipakai antara lain Nobivac, Neo Rabivet, dan Rabisin.
Baca juga: Ribuan hewan di Yogyakarta sudah divaksin rabies
Baca juga: Dinas KP3 Medan vaksin 1.588 ekor hewan peliharaan
Disampaikan, pelaksanaan vaksinasi hewan jenis anjing dilakukan oleh tim gabungan yang terdiri dari tenaga medis veteriner, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dan TNI/POLRI yang menyebar ke desa-desa di wilayah Kabupaten TTS.
Masyarakat yang ingin melakukan vaksin mandiri dapat datang ke Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten TTS atau menghubungi tenaga kesehatan hewan kecamatan setempat.
Berita Terkait
Tim SAR evakuasi seorang lansia korban erupsi Gunung Ruang Sulut
Minggu, 21 April 2024 18:51
Tim SAR menyakinkan warga mengungsi Gunung Ruang masih keluar asap
Sabtu, 20 April 2024 6:40
BNPB: Pengungsi Gunung Ruang butuh selimut hingga alat kebersihan
Rabu, 17 April 2024 7:46
BNPB siapkan 50 tenda darurat korban longsor di Tana Toraja, Sulsel
Rabu, 17 April 2024 6:24
BNPB sarankan pemudik gunakan InaRisk pantau risiko bencana
Selasa, 2 April 2024 16:54
Realisasi anggaran 2023 capai 99,16 persen
Senin, 1 April 2024 19:18
BNPB kembangkan sistem peringatan tanah longsor nasional
Senin, 1 April 2024 8:02
Quake survivors in E Java's Bawean Island need therapy
Senin, 25 Maret 2024 20:15