Jakarta (ANTARA) - Badan Pusat Statistik (BPS) menyebutkan kenaikan Indeks Harga Perdagangan Besar (IHPB) menjadi sebesar 117,74 pada Januari 2024 dipengaruhi oleh sektor pertanian.
"Kenaikan tertinggi terjadi pada Sektor Pertanian, yakni sebesar 5,53 persen," ujar Plt Kepala BPS Amalia A. Widyasanti di Jakarta, Kamis.
Amalia menyampaikan IHPB tersebut naik 2,80 persen dibanding Januari 2023 yang sebesar 114,53.
Pada sektor pertambangan dan penggalian, naik sebesar 0,44 persen dan sektor industri naik 2,21 persen terhadap Januari 2023. Perubahan IHPB bulan ke bulan (m-to-m) pada Januari 2024 sebesar 0,24 persen dan perubahan IHPB tahun kalender (y-to-d) sebesar 0,24 persen.
Adapun beberapa komoditas yang mengalami kenaikan harga secara tahun ke tahun (y-on-y) pada Januari 2024 antara lain jahe, padi, jagung, beras dan rokok kretek dengan filter. Sedangkan komoditas yang mengalami kenaikan harga bulan ke bulan (m-to-m) Januari 2024 antara lain tomat, jagung, jahe dan beras.
Pada Januari 2024, sektor industri merupakan penyumbang andil dominan pada perubahan IHPB tahun ke tahun (y-on-y), yaitu sebesar 1,80 persen. Adapun sektor pertanian menyumbang andil y-on-y sebesar 1,00 persen, sedangkan sektor pertambangan dan penggalian tidak menyumbang andil y-on-y yang signifikan.
BPS juga mencatat Perubahan IHPB Bahan Bangunan/Konstruksi tahun ke tahun (y-on-y) Januari 2024 sebesar 0,42 persen terhadap Januari 2023, antara lain disebabkan oleh kenaikan harga komoditas pasir, batu fondasi bangunan, dan batu split.
Baca juga: Ekonomi RI alami inflasi 0,04 persen pada Januari 2024
Baca juga: BPS: Pertumbuhan nilai tukar petani di NTB alami peningkatan
Sementara itu, Amalia juga mengatakan, Indeks Harga Perdagangan Internasional (IHPI) Desember 2023 mengalami penurunan sebesar 0,44 persen, dari 181,63 pada November 2023 menjadi 180,83 pada Desember 2023. Kelompok barang ekspor turun sebesar 1,06 persen dan kelompok barang impor naik sebesar 0,36 persen dari bulan sebelumnya.
"Kelompok barang ekspor merupakan penyumbang andil deflasi pada IHPI sebesar 0,60 persen dan kelompok barang impor menyumbang andil inflasi sebesar 0,16 persen," kata Amalia.
Lebih lanjut, perubahan IHPI tahun kalender (y-to-d) 2023 mengalami kenaikan sebesar 0,35 persen, demikian juga IHPI tahun ke tahun (y-on-y) mengalami kenaikan sebesar 0,35 persen.
Berita Terkait
Ekonom proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia mencapai 5,15 persen pada 2025
Rabu, 6 November 2024 21:03
Tingkat pengangguran terbuka NTB turun 2,73 persen di 2024
Rabu, 6 November 2024 5:29
BPS: Musim panen tembakau dongkrak pertumbuhan industri pengolahan di NTB
Selasa, 5 November 2024 17:07
Jumlah tamu hotel berbintang NTB naik 38,35 persen
Sabtu, 2 November 2024 16:09
Jagung masih menjadi komoditas paling banyak dimuat di NTB
Jumat, 1 November 2024 21:10
Produksi padi di NTB tahun ini diperkirakan turun 5,53 persen
Jumat, 1 November 2024 15:10
Tomat dan emas sumbang inflasi tertinggi di NTB
Jumat, 1 November 2024 14:16
Indonesia's trade surplus reaches 53rd consecutive month
Selasa, 15 Oktober 2024 17:43