Mataram (ANTARA) - Kantor Kementerian Agama Kota Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat, menyebutkan pelunasan Biaya Perjalanan Ibadah Haji (Bipih) tahap pertama musim haji 1445 Hijriah/2024 Masehi diperpanjang sampai 23 Februari 2024.
"Sedianya pelunasan Bipih tahap pertama berakhir pada Senin (12/2), tetapi diperpanjang sampai 23 Februari 2024," kata Kepala Seksi (Kasi) Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kota Mataram H Kasmi di Mataram, Selasa.
Menurut dia, masa perpanjangan pelunasan Bipih itu diberikan karena masih banyak calon haji yang belum mendapatkan surat keterangan sehat atau istitaah.
Baca juga: Kemenag: 236 calon haji Kota Mataram sudah bayar Bipih
"Harapannya, sisa waktu masa perpanjangan pelunasan Bipih dapat dimanfaatkan dan semua calon haji yang dinyatakan memenuhi syarat istithaah kesehatan," katanya.
Ia mengatakan, berdasarkan data terakhir pelunasan Bipih pada Senin (12/2) tercatat baru mencapai 47,09 persen dari total kuota calon haji tahun 2024 sebanyak 857 calon haji terdiri atas 635 calon haji kuota reguler dan 222 calon haji cadangan.
Artinya, jamaah calon haji baik kuota reguler dan cadangan yang sudah melunasi Bipih Embarkasi Lombok musim haji 1445 Hijriah/2024 Masehi sebesar Rp58.630.880, sebanyak 403 calon haji sudah melunasi dan 454 calon haji belum melunasi.
Baca juga: Biaya perjalanan ibadah haji 2024 di Lombok Rp58,6 juta
"Terkait dengan itu, diharapkan masa perpanjangan pelunasan Bipih bisa dimanfaatkan oleh jamaah untuk mendapatkan istithaah sebagai dasar pelunasan Bipih," katanya.
Sementara, lanjut Kasmi, apabila jamaah tidak bisa melunasi Bipih sampai batas akhir pembayaran Bipih maka secara otomatis jamaah tersebut dinyatakan gagal berangkat.
"Pasalnya, kesempatan pelunasan Bipih tahap kedua yang dilaksanakan sampai 20 Maret 2024 merupakan kesempatan untuk calon haji yang penggabungan dengan muhrim dan gagal sistem," katanya.
Mengenai 11 calon haji yang dinyatakan tidak istithaah, Kasmi menjelaskan sebanyak 11 calon haji tersebut masih diberikan kesempatan untuk berobat dan melakukan pemeriksaan ulang agar mendapatkan surat keterangan istithaah sebelum batas akhir pelunasan Bipih di masa perpanjangan.
"Sebanyak 11 calon haji yang tidak istithaah ini rata-rata lanjut usia dan ada juga yang menderita penyakit kronis seperti jantung dan TBC. Semoga mereka bisa memanfaatkan waktu untuk berobat agar bisa istithaah," ujarnya.
Berita Terkait
1.406 orang mendaftar sebagai calon petugas haji di NTB
Jumat, 22 November 2024 9:41
UIN Datokrama Palu: Layanan "fast track" tiga embarkasi permudah JCH
Sabtu, 6 Juli 2024 15:15
Satu calon haji asal Lombok Tengah meninggal di Makkah
Jumat, 14 Juni 2024 15:00
Satu lagi calon haji asal NTB meninggal di Arab Saudi
Minggu, 9 Juni 2024 20:28
Seorang calon haji asal NTB meninggal di Arab Saudi
Kamis, 6 Juni 2024 20:20
Sebanyak 169.958 calon haji reguler Indonesia di Makkah
Selasa, 4 Juni 2024 18:48
Jamaah calon haji yang meninggal bertambah jadi 32 orang
Minggu, 2 Juni 2024 17:02
Embarkasi Solo paling banyak berangkatkan calon haji
Kamis, 30 Mei 2024 6:29