Seorang anak umur 8 tahun ditemukan tewas tenggelam di Lombok Timur

id anak tewas tenggelam,lombok timur,anak tewas,tenggelam,Embung Toyang

Seorang anak umur 8 tahun ditemukan tewas tenggelam di Lombok Timur

Petugas kepolisian saat mengunjungi keluarga dari anak umur 8 tahun yang meninggal karena tenggelam atau siswa salah satu SD di Desa Borok Toyang, Kecamatan Sakra Barat, Kabupaten Lombok Timur, NTB, Minggu (26/2/2024). (ANTARA/HO-Dimyati)

Saat menerima laporan, anggota Polsek langsung meluncur ke TKP dan lakukan olah TKP
Lombok Timur (ANTARA) - Seorang anak umur 8 tahun atau siswa salah satu SD di Desa Borok Toyang, Kecamatan Sakra Barat, Kabupaten Lombok Timur, NTB, ditemukan tewas mengapung usai tenggelam di Embung Toyang oleh salah seorang warga setempat pada Minggu (25/2) sekitar pukul 18.30 Wita.

Diketahui korban pagi hari meninggalkan rumah untuk pergi bermain main dengan teman sebayanya. Namun hingga siang korban tak ada pulang, dan membuat orang tua korban gelisah, kakak korban yang ditanya pun tak mengetahui kemana adiknya bermain. 

Orang tuanya pun mencari korban kesana kemari namun tak ditemukan. Orang tuanya pun kembali pulang. Setibanya di rumah, kaget karena banyak orang di rumahnya. Setelah didekati ternyata yang meninggal tenggelam tersebut adalah anaknya yang lelah dicari sejak siang hari.

Korban di temukan salah seorang warga yang melintas di TKP, dan melihat tubuh korban mengapung langsung memberikan pertolongan. Setelah itu memberitahukan warga.

Warga yang mendengar informasi langsung mendatangi TKP, karena korban sudah tidak bernyawa langsung dibawa pulang oleh warga untuk proses pemakaman.

Kapolsek Sakbar melalui Kasi Humas Polres Lotim, Iptu Nicolas Oesman saat dikonfirmasi membenarkan adanya laporan warga terkait kasus tenggelamnya bocah 8 tahun di Embung Toyang kecamatan Sakbar tersebut.

"Saat menerima laporan, anggota Polsek langsung meluncur ke TKP dan lakukan olah TKP," ucapnya. 

Saat akan dilakukan otopsi, pihak keluarga menolak dengan menerima kejadian tersebut sebagai musibah.

"Seraya berpesan kepada orang tua agar mengawasi anaknya yang masih kecil saat bermain. Ini guna menghindari terjadinya hal yang tidak diingankan seperti halnya kasus yang dialami Zainul Majdi siswa SD itu," katanya.