Nilai tukar rupiah menguat dipengaruhi pernyataan dovish Ketua The Fed

id Rupiah meningkat,Nilai tukar rupiah

Nilai tukar rupiah menguat dipengaruhi pernyataan dovish Ketua The Fed

Petugas kasir menghitung mata uang rupiah di gerai penukaran mata uang asing Ayu Masagung, Kwitang, Jakarta Pusat, Senin (25/2/2019). Nilai tukar rupiah terhadap dollar AS pada perdagangan pasar spot Senin (25/2/2019) ditutup menguat Rp14.015 atau menguat 0,28 persen dibandingkan posisi penutupan perdagangan akhir pekan lalu. (ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso/wsj.)

Jakarta (ANTARA) -
Nilai tukar (kurs) rupiah terhadap dolar AS jelang akhir pekan menguat dipengaruhi oleh pernyataan dovish Ketua bank sentral Amerika Serikat (AS) atau The Fed terkait penurunan suku bunga acuan atau Fed Funds Rate (FFR).
 
Pada awal perdagangan Jumat pagi, rupiah dibuka naik 29 poin atau 0,18 persen menjadi Rp15.626 per dolar AS dari sebelumnya sebesar Rp15.655 per dolar AS.
 
"Rupiah diperkirakan akan menguat terhadap dolar AS yang melanjutkan pelemahan setelah pernyataan Powell yang dovish," kata analis mata uang Lukman Leong kepada ANTARA di Jakarta.

Baca juga: Rupiah menanjak jadi Rp15.626 per dolar AS pada Jumat pagi ini
Baca juga: Nilai tukar rupiah hari ini turun
 
Namun, penguatan rupiah akan terbatas karena investor masih menantikan data penting Non-Farm Payroll (NFP) AS malam ini. NFP diperkirakan akan menambahkan 200 ribu pekerja, Powell mengatakan mereka sudah mendekati pemangkasan suku bunga. Lukman memproyeksikan rupiah bergerak di rentang Rp15.600 per dolar AS sampai dengan Rp15.700 per dolar AS.