Jakarta (ANTARA) - Indonesia menawarkan sejumlah proyek strategisnya untuk masuk dalam kompendium World Water Forum 2024 di Bali mulai dari modernisasi irigasi bersama World Bank hingga pembangkit listrik tenaga air (PLTA).
"Proyek strategis (Indonesia) yang ditawarkan tentang modernisasi irigasi, tentang air minum, bendungan, tentang PLTA. Itu yang kami harapkan muncul di kompendium itu," ujar Staf Ahli Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Bidang Teknologi, Industri, dan Lingkungan Endra S Atmawidjaja ketika dihubungi ANTARA dari Jakarta, Selasa.
Endra menjelaskan bahwa dalam proyek-proyek strategis yang diusulkan Indonesia itu, terdapat proyek yang sudah berjalan, akan berjalan, dan inisiatif baru.
Ketiga jenis proyek tersebut lantas dihimpun dalam sebuah kompendium yang menjadi lampiran dari Deklarasi Menteri atau Ministerial Declaration dalam World Water Forum (WWF) 2024.
"Jadi, kompendium proyek ini bukan hanya untuk Indonesia, tetapi seluruh dunia karena ini memang untuk forum dunia," ucap dia.
Oleh karena itu, terkait dengan penawaran proyek strategis senilai 9,6 miliar dolar AS, Endra mengatakan besaran tersebut tidak hanya berasal dari proyek strategis Indonesia, tetapi termasuk proyek-proyek strategis yang berasal dari negara lain.
"Untuk Indonesia, saya belum lihat besaran nominalnya berapa persisnya, tapi angka ini akan terus berkembang," katanya.
Endra juga mengajak seluruh kementerian, lembaga, serta masyarakat untuk turut menyukseskan penyelenggaraan WWF ke-10, yang akan digelar di Bali pada 18–25 Mei 2024.
Ia mengelaborasi bahwa kesuksesan yang diharapkan tidak terbatas pada acara yang berjalan dengan baik, tetapi termasuk dampak yang diberikan oleh World Water Forum terhadap promosi wisata Indonesia dan dampak terhadap UMKM di Bali.
"Kemudian juga memberi dampak pada citra global Indonesia, tentang kepemimpinan Indonesia yang kuat," kata dia.
World Water Forum ke-10 fokus membahas empat hal, yakni konservasi air (water conservation), air bersih dan sanitasi (clean water and sanitation), ketahanan pangan dan energi (food and energy security), serta mitigasi bencana alam (mitigation of natural disasters).
Baca juga: Menghidupkan tradisi lokal mewujudkan ketahanan air di Indonesia
Baca juga: Indonesia fokus usung kerja sama konkret di WWF ke-10
Sebanyak 244 sesi dalam forum tersebut diharapkan dapat memberikan hasil konkret mengenai pengarusutamaan pengelolaan air terpadu untuk pulau-pulau kecil atau integrated water resources management (IWRM) on small islands, pembentukan pusat keunggulan atau praktik terbaik untuk ketahanan air dan iklim atau Centre of Excellence on Water and Climate Resilience (COE), serta penetapan Hari Danau Sedunia.
Berita Terkait
Trafik broadband Telkomsel tumbuh 43 persen saat World Water Forum 2024 di Bali
Jumat, 31 Mei 2024 21:27
KTT WWF Ke-10 di Bali selesai, PLN sukses kawal kelistrikan tanpa kedip
Senin, 27 Mei 2024 11:49
Sekretaris Perpamsi: Perlu menteri khusus tangani masalah air dan sanitasi
Minggu, 26 Mei 2024 17:24
Catching up on 10th World Water Forum
Minggu, 26 Mei 2024 7:33
Menyerukan sistem peringatan dini bencana di WWF Ke-10
Minggu, 26 Mei 2024 5:35
Berbagi praktik baik rekayasa air dalam ajang WWF di Bali
Jumat, 24 Mei 2024 7:05
Misi penyelamatan danau di WWF Ke-10
Jumat, 24 Mei 2024 6:58
WWF Ke-10 rumuskan prioritas di empat kawasan
Jumat, 24 Mei 2024 6:48