Mataram (ANTARA) - Kota Mataram menjadi epicentrum roda pemerintahan yang ada di Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB). Selain itu Mataram juga terkenal dengan "Mataram Harum" cetusan langsung dari wali kota.
Berbagai macam aktifitas terjadi, seperti barter antara barang dengan barang, transaksi jual beli barang, bahkan ada juga yang menyediakan jasa, sampai jual beli ternak pun ada.
Beternak di perkotaan tidaklah mudah, selain banyaknya pemukiman warga, juga banyak usaha lain, sedangkan peternakan identik dengan bau dan kotor. Minimnya lahan yang bisa dijadikan sebagai tempat pembuatan kandang, dan tempat penanaman pakan untuk kebutuhan ternak menjadi tantangan tersendiri bagi peternak di perkotaan.
Naluri masyarakat untuk bertahan hidup membuat beberapa orang mengambil pekerjaan tambahan menjadi peternak, hal ini mengingat banyak keperluan dan kebutuhan dalam kehidupan, seperti masyarakat yang ada di Ampenan selatan memilih beternak, dengan modal tanah pinggir sungai sebagai tempat kandang.
Keterbatasan lahan yang dijadikan tempat pakan membuat peternak harus mencari pakan dengan waktu yang tidak sedikit, bahkan bisa menghabiskan waktu sekitar 4-5 jam untuk mendapatkan rumput satu karung, tidak mudah mendapatkan pakan untuk beternak di perkotaan.
Akan tetapi, capek dan jauh akan kalah ketika sudah berbicara tentang modal hidup dan jaminan hidup yang layak untuk anak-anak, itulah prinsip yang di pegang teguh oleh peternak.
Suasana Idul Adha atau Lebaran Haji telah dirasakan oleh masyarakat NTB, bagi masyarakat yang mendapat giliran berangkat ke Makkah, akan menggelar doa dan syukuran sebelum keberangkatannya, dengan harapan bisa menjalankan ibadah dengan khusyu, dan bisa mendapatkan haji yang "mabrur", serta bisa pulang kembali dengan sehat walafiat.
Keberangkatan nya di antar dengan riang gembira oleh keluarga dan kerabat terdekatnya sampai di Asrama Haji NTB di Mataram, hanya untuk memperlihatkan rasa bangga nya melihat ada yang berangkat haji, selain keluarga dan kerabat yang berangkat haji, ada juga yang senang dengan momentum ini yaitu peternak.
Lebaran Haji dan peternak tidak dapat dipisahkan, keduanya ibarat seperti magnet yang selalu saling tarik menarik, jika sudah waktunya lebaran haji, maka ada juga yang berkurban dan membutuhkan ternak. Sehingga, Lebaran Haji dan peternak merupakan satu kesatuan yang selalu berbarengan.
Di Kota Mataram memasuki lima belas hari menuju Lebaran Haji, para peternak sudah membangun kandang se-adanya, bermodal bambu sebagai tiang dan atapnya menggunakan terpal, agar ternak merasa nyaman dari cahaya matahari dan hujan.
Sebagian besar kandang di bangun di jalan utama Kota Mataram, seperti Jalan Majapahit, Ampenan, Gajah Mada dan masih banyak lagi, keberadaan kandang di pinggir jalan memudahkan masyarakat yang ingin membeli ternak untuk dijadikan hewan kurban.
Lebaran Haji momentum kebahagiaan bagi peternak, mengingat pendapatan ekonomi peternak akan mengalami kenaikan yang signifikan. Tentu hal ini, selalu yang diinginkan oleh peternak.
Harga ternak kambing atau sapi akan mengalami kenaikan daripada hari biasanya, harga yang signifikan yang didapat oleh peternak di masa lebaran haji merupakan "reward" dari usaha dan kerja keras yang mereka lakukan selama ini, sehingga, memotivasi generasi muda untuk mengembani profesi sebagai peternak.
*) Penulis Humas KAMMI NTB
Berita Terkait
Baznas distribusikan 1.800 paket daging kurban
Selasa, 18 Juni 2024 5:20
Bupati Lombok Utara ajak warga doakan jamaah haji di tanah suci Makkah
Senin, 17 Juni 2024 15:14
Menag Yaqut: Ibadah kurban momentum singkirkan sifat egois dalam diri
Senin, 17 Juni 2024 7:10
Kemenag: perbedaan Idul Adha jangan jadi pemecah umat Islam
Kamis, 7 Juli 2022 16:05
Puluhan Warga Mataram Lakukan Aksi Gunduli Kepala
Jumat, 21 Agustus 2015 15:53
Haji- 60 Persen Calon Haji Mataram Risiko Tinggi
Rabu, 19 Agustus 2015 21:37
Bupati Sumbawa Barat Evaluasi Jelang Akhir Jabatan
Selasa, 11 Agustus 2015 7:40
Legislator Kecewa Anggaran Sosial Minim Dialokasikan Pemprov NTB
Rabu, 5 Agustus 2015 23:18