Warga Mataram diingatkan waspadai dampak angin kencang

id angin Mataram,angin kencang,pemkot mataram,waspada

Warga Mataram diingatkan waspadai dampak angin kencang

 Kepala Pelaksana BPBD Kota Mataram, Mahfuddin Noor. ANTARA/Nirkomala

Mataram (ANTARA) - Pemerintah Kota Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat mengingatkan warga di kota itu agar waspada terhadap dampak angin kencang yang berpotensi terjadi saat ini.

Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Mataram Mahfuddin Noor di Mataram, Senin, mengatakan, sesuai prediksi Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) angin kencang berpotensi terjadi dalam beberapa hari ke depan.

"Karena itu, kami imbau masyarakat agar waspada dengan angin kencang yang sekarang melanda Kota Mataram dan sekitarnya," katanya.

Ia mengatakan, perubahan cuaca angin kencang saat ini harus tetap diantisipasi juga oleh Satuan Tugas (Satgas) Kebencanaan Kota Mataram.

Baca juga: Waspada!! Empat warga tertimpa pohon tumbang di Mataram

Pasalnya, hal itu bisa berdampak pada tumbangnya pohon terutama di jalan-jalan protokol dengan volume pohon pelindung yang cukup banyak, seperti di Jalan Langko dan Jalan Pejanggik.

"Untuk itu Satgas ini harus tetap siaga setiap saat," katanya.

Di sisi lain, Mahfuddin juga mengimbau warga yang berada di sepanjang 9,2 kilometer pesisir pantai di Kota Mataram agar waspada terhadap potensi gelombang pasang akibat angin kencang.

Nelayan juga diharapkan bisa menyesuaikan kegiatan melaut dengan melihat dan memperhatikan perubahan cuaca.

Baca juga: DLH Mataram melakukan pemangkasan pohon antisipasi angin kencang

Sementara untuk penetapan status perubahan cuaca saat ini, menurut Mahfuddin, belum ditetapkan dengan alasan belum ada dampak signifikan terhadap angin kencang.

"Status kebencanaan kita tetapkan apabila terjadi peningkatan eskalasi. Tapi semoga tidak ada peningkatan dan kita berharap kondisinya tetap landai," katanya.

Di sisi lain, Mahfuddin mengatakan, sesuai dengan prediksi BMKG saat ini mulai masuk masa transisi musim hujan ke musim kemarau. Namun di masa transisi ini, potensi anomali cuaca dimungkinkan masih terjadi hujan dan sebagainya.

"Hujan masih akan terjadi dengan intensitas rendah hingga sedang," katanya.

Pada saat transisi ini, katanya, pemerintah kota sudah bersiap untuk mengantisipasi dampak buruk musim kemarau seperti potensi terjadinya bencana kebakaran.

Baca juga: BPBD imbau warga Kota Mataram waspada angin kencang tiga hari ke depan

Bencana kebakaran sering terjadi karena kelalaian masyarakat baik itu kebakaran karena membakar sampah sembarangan, arus pendek listrik, maupun kompor atau penyebab lainnya.

"Karena itu kami mengimbau masyarakat agar tetap waspada terhadap berbagi potensi bencana. Terutama kebakaran saat musim kemarau," katanya.

Sementara untuk potensi kekeringan, katanya, dari asesmen musim kemarau selama ini, pihaknya tidak pernah sampai mendistribusikan air bersih ke masyarakat seperti di kabupaten/kota lainnya.

Pasalnya, kata Mahfuddin, ketika terjadi musim kemarau bahkan pada puncaknya, Kota Mataram masih cukup kondusif untuk kebutuhan air baik untuk kebutuhan pertanian, air minum, mandi, dan utilitas masyarakat lainnya masih tercukupi.

"Meskipun pada waktu siang terjadi penurunan debit air. Tapi itu masih cukup," katanya.

Baca juga: Ratusan pohon tumbang akibat angin kencang di Mataram sejak November