Kupang (ANTARA) - Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) melaporkan bahwa berdasarkan hasil evaluasi selama sepekan terakhir pada 22-30 Juni 2024, menunjukkan bahwa aktivitas vulkanik gunung Lewotobi Laki-laki di Kabupaten Flores Timur masih tinggi.
“Hal ini ditandai dengan erupsi yang terjadi dengan intensitas empat sampai enam setiap harinya dengan tinggi kolom erupsi rata-rata 100-1000 meter dari puncak gunung,” kata Kepala PVMBG Hendra Gunawan dalam laporan yang diterima di Kupang, Rabu.
Dia menjelaskan bahwa beberapa guguran lava terekam pada periode tersebut, namun secara visual tidak teramati pergerakan lava yang berada di wilayah Timur Laut, sehingga kemungkinan guguran tersebut masih terjadi di sekitar puncak gunung api itu.
Dalam laporan tersebut juga disampaikan bahwa tumpukan material lava pada bagian Timur Laut juga masih terjadi pergerakan lambat, dan dari visual sentinel 2 pada tanggal 26 Juni 2024, menunjukkan aliran lava pada arah Timur Laut cenderung stabil dan tidak ada pergerakan yang signifikan.
Selain itu, tambah dia, data dari visual drone menunjukkan perubahan pusat aktivitas erupsi berada pada rekahan pada bagian Barat Laut dari kawah utama Gunung Lewotobi Laki-Laki yang beberapa kali erupsi berasal dari lubang kawah tersebut.
Gempa dengan frekuensi rendah terekam selama periode tersebut mengindikasikan bahwa material magma dari dalam mengalami perpindahan ke arah permukaan serta adanya guguran yang meningkat dari periode sebelumnya.
“Namun, gempa-gempa pada periode ini tercatat masih tinggi dilihat dari jumlah gempa erupsi dan gempa vulkanik dangkal masih relatif sama seperti periode sebelumnya,” tambah Hendra.
Dia menambahkan bahwa gempa vulkanik dalam yang masih fluktuatif juga mengindikasikan masih adanya suplai dari dalam, sehingga masih ada kemungkinan terjadi erupsi ke depannya.
Karena itu, berdasarkan analisa dan evaluasi tersebut secara menyeluruh dari pemantauan visual dan instrumental, menunjukkan aktivitas visual dan kegempaan pada gunung Lewotobi Laki-laki masih tinggi .
Baca juga: Festival Mini titik kumpul gerakan ekonomi di Larantuka-NTT
Baca juga: Indonesia Gastrodiplomacy Series perkuat persahabatan antarnegara
“Saat ini masih pada level III atau Siaga,” tambah dia.
Karena itu, pihaknya mengeluarkan rekomendasi agar masyarakat di sekitar gunung tersebut, pengunjung atau wisatawan tidak melakukan aktivitas apapun di radius tiga kilometer dari pusat gunung dan sektoral empat pada bagian Utara dan Timor Laut serta lima kilometer pada sektor Timor Laut.