LIPI dan SMF Menebar Ribuan Teripang di Gili Matra

id Anakan Teripang

LIPI dan SMF Menebar Ribuan Teripang di Gili Matra

Peneliti Balai Bio Industri Laut-LIPI Dr Sigit Anggoro Putro Dwiono (kanan), bersama Direktur PT Sarana Multigriya Finansial Trisnadi Yulrisman (kanan dua) menebar anakan teripang pasir di zona inti TWP Gili Matra (Gili Meno), Kabupaten Lombok Utara.

"Mudahan ribuan anakan teripang yang ditebar ke alam bereproduksi dengan baik sehingga memberi manfaat bagi masyarakat dan lingkungan"
Lombok Utara (Antara NTB) - Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) bersama PT Sarana Multigriya Finansial menebar sebanyak 2.000 ekor anakan teripang pasir (Holothuria scabra) di Taman Wisata Perairan Gili Matra, Kabupaten Lombok Utara, Nusa Tenggara Barat, Rabu.

Taman Wisata Perairan (TWP) Gili Matra meliputi perairan Gili Air, Gili Meno, dan Gili Trawangan. Ketiga pulau kecil tersebut ditetapkan sebagai kawasan konservasi melalui Surat Keputusan Menteri Kelautan dan Perikanan RI No Kep.67/MEN/2009.

Penebaran ribuan anakan teripang dengan berat 10 gram tersebut dilakukan oleh Peneliti Balai Bio Industri Laut (BBIL)-LIPI Dr Sigit Anggoro Putro Dwiono bersama tim peneliti lainnya.

Selain itu, Direktur PT Sarana Multigriya Finansial (SMF) Trisnadi Yulrisman bersama jajarannya, dan Koordinator Balai Kawasan Konservasi Perairan Nasional Kupang, TWP Gili Matra Boby Adi Rianto.

"Penebaran anakan teripang ini didukung juga oleh Pemerintah Kabupaten Lombok Utara, Desa Gili Indah dan Dusun Gili Air, serta pelaku industri pariwisata, seperti Gili Lumbung Hotel dan Bungalow," kata Peneliti BBIL-LIPI Dr Sigit Anggoro Putro Dwiono.

Menurut dia, perikanan teripang yang telah berlangsung selama beberapa abad dan nilai jual yang cukup tinggi telah mengakibatkan terjadinya penurunan populasi alamiah di banyak tempat di seluruh dunia, termasuk di Indonesia.

Oleh sebab itu, teripang pasir diusulkan untuk digolongkan sebagai salah satu hewan yang terancam secara komersial.

Lebih lanjut, Sigit mengatakan untuk melindungi populasi teripang di alam, salah satu upaya yang dapat dilakukan adalah memulihkan populasi melalui kegiatan penebaran atau "restocking" anakan hasil budi daya.

Untuk mewujudkan hal tersebut, BBIL-LIPI di Lombok telah merintis penelitian dan pengembangan budi daya teripang pasir yang meliputi berbagai aspek pembenihan dan pembesaran.

"Upaya tersebut mendapat dukungan penuh dari PT SMF (Persero). Badan usaha milik negara itu merasa memiliki kewajiban untuk melaksanakan tanggung jawab sosial perusahaan (CSR), di sektor pelestarian lingkungan," ujarnya.

Sementara itu, Direktur PT SMF Trisnadi Yulrisman, mengatakan bantuan yang diberikan perusahaannya kepada BBIL-LIPI berupa dana untuk perbaikan sarana produksi benih teripang dan penebaran sebanyak 2.000 ekor anakan teripang di TWP Gili Matra.

Selain fokus dalam menjalankan bisnisnya, SMF sebagai BUMN yang berada di bawah Kementerian Keuangan juga memiliki komitmen untuk melaksanakan kegiatan sosial bina lingkungan, termasuk upaya pelestarian populasi teripang di Gili Matra.

Penyaluran dana CSR untuk penebaran teripang di kawasan tiga gili destinasi wisata di Pulau Lombok itu merupakan yang pertama kali dilakukan oleh SMF di Indonesia.

"Mudahan ribuan anakan teripang yang ditebar ke alam bebas berlanjut lama dan bereproduksi dengan baik sehingga memberi manfaat bagi masyarakat dan lingkungan. Ke depan, kami bisa berlanjut ke spesies lain yang perlu dukungan karena terancam punah," katanya.

Koordinator Balai Kawasan Konservasi Perairan Nasional Kupang, TWP Gili Matra Boby Adi Rianto, menyambut baik upaya yang dilakukan oleh LIPI bersama SMF dalam melindungi keberlanjutan populasi teripang dari ancaman kepunahan karena komersialisasi.

Ia juga berharap ke depannya ada kolaborasi yang kuat untuk menjaga kelestarian kawasan konservasi perairan Gili Matra, yang selama ini lebih banyak dikenal sebagai daerah tujuan wisata oleh turis asing dan domestik.

"Tantangannya tidak hanya di laut, tapi daratan juga, termasuk sampah. Terus terang CSR ke sektor lingkungan baru beberapa saja dan dijadikan nomor sekian," ucapnya. (*)