Mataram (ANTARA) - Museum Negeri Nusa Tenggara Barat (NTB) telah melakukan digitalisasi benda-benda koleksi untuk memudahkan pengunjung dalam memperoleh berbagai informasi seputar koleksi bersejarah museum tersebut.
Kepala Museum NTB Ahmad Nuralam mengatakan, setiap koleksi memiliki kode batang atau barcode yang memuat informasi baik visual maupun audio-visual.
"Ketika pengunjung datang tinggal scan barcode," ujarnya saat ditemui di Mataram, Senin.
Nuralam menuturkan Museum NTB memiliki 7.719 koleksi benda bersejarah yang terbagi ke dalam 10 kategori, yakni geologi, biologi, sejarah, arkeologi, naskah kuno, keramik, pangkat, mata uang, seni, dan etnografi.
Baca juga: Kolektor Australia hibahkan manuskrip Al Quran abad 17 ke Museum Negeri NTB
Setiap koleksi yang memiliki kode batang terhubung langsung ke portal dan laman Youtube, sehingga pengunjung dapat mempelajari benda-benda bersejarah dengan lebih mudah.
"Kode batang membantu para pengunjung tunanetra. Mereka mendapatkan informasi melalui konten suara," kata Nuralam.
Sepanjang semester I 2024, Museum NTB telah dikunjungi oleh 25.000 orang. Jumlah kunjungan yang besar itu membuat target pendapatan asli daerah dari sektor per-museuman terpenuhi 100 persen hanya dalam kurun waktu setengah warsa.
Lebih lanjut Nuralam menyampaikan bahwa pihaknya mengubah perwajahan museum agar museum tidak dikenal sebagai tempat yang dingin, tinggi, kaku, dan membosankan. Semua pengunjung yang datang harus dibuat senang berada di museum.
Sejumlah program dibuat khusus sesuai segmentasi pengunjung agar mereka bisa menikmati sajian informasi benda bersejarah yang dikoleksi museum.
"Misal untuk pengunjung taman kanak-kanak, kami buat lomba mewarnai. Kami buat museum menjadi tempat yang menyenangkan," pungkas Nuralam.
Museum NTB yang berada di Kota Mataram, Pulau Lombok, ini memiliki arsitektur khas rumah ada Sasak di bagian atapnya. Luas kawasan museum mencapai 8.613 meter persegi.
Beberapa koleksi museum adalah pakaian adat pernikahan, koin kuno, hingga senjata tradisional. Koleksi tertua yang dimiliki oleh museum ini adalah kapak genggam peninggalan pra sejarah yang dipakai untuk menggali singkong dari Lombok Tengah.
Pengunjung Museum NTB bernama Ni Ketut Intan mengatakan unggahan teman-temannya di media sosial terkait Museum NTB membuatnya tertarik untuk berkunjung.
"Saya pernah ke sini saat sekolah dasar dan baru ke sini lagi sekarang. Awalnya saya sudah tahu, tetapi lihat di Instagram ternyata bagus, makanya saya ke sini," kata Intan yang masih duduk di bangku kelas XII sekolah menengah atas tersebut.
Berita Terkait
Kemarin, ungkap kasus narkoba, keberadaan Museum NTB hingga logistik pilkada
Kamis, 7 November 2024 7:06
Museum NTB teliti tradisi berladang masyarakat Sasak di Lombok
Rabu, 6 November 2024 18:29
Sekolah filologika Museum NTB jadi harapan baru pelestarian naskah kuno
Senin, 4 November 2024 16:48
Museum Negeri NTB intensifkan perawatan barang koleksi saat musim hujan
Jumat, 1 November 2024 12:56
Museum Negeri NTB tata ulang ruang pamer museum desa
Kamis, 31 Oktober 2024 18:07
BRIN conducts research to digitize NTB Museum's ancient manuscripts
Sabtu, 26 Oktober 2024 17:46
BRIN teliti manuskrip kuno yang dikoleksi Museum Negeri NTB
Sabtu, 26 Oktober 2024 15:02
Museum NTB kembangkan kreativitas generasi muda lewat mading
Kamis, 24 Oktober 2024 19:56