Jakarta (ANTARA) - Kepala Staf TNI Angkatan Udara (KSAU) Marsekal TNI Mohammad Tonny Harjono memastikan pihaknya telah meningkatkan kualitas prajurit agar dapat menggunakan alat utama sistem senjata (alutsista) berteknologi tinggi atau AI.
"Sebuah urgent bahwa setiap personel harus memahami harus menguasai, harus memiliki kemampuan untuk mengoperasikan setiap alutsista yang dimiliki dan dengan teknologi mutakhir yang tepat," kata Tonny saat memberikan sambutan dalam acara seminar soal keselamatan penerbangan dan kerja di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta, Kamis.
Menurut Tonny, saat ini teknologi kecerdasan buatan atau yang akrab disapa AI telah merambah dunia militer.
Dia melanjutkan Indonesia dan beberapa negara besar pun saat ini telah mengadopsi alutsista berteknologi AI di bidang penyerangan, pengintaian hingga keselamatan penerbang. Namun demikian, kecanggihan teknologi ini justru akan menjadi berbahaya jika tidak diimbangi dengan kualitas SDM yang menggunakannya.
"Teknologi menawarkan efektivitas menawarkan efisiensi dalam melaksanakan misi sementara di sisi lain teknologi dapat mengundang bahaya jika tidak diimbangi kemampuan dan profesionalisme personel yang mengawasinya," kata Tonny.
Karenanya, Tonny beserta jajarannya telah berupaya meningkatkan kualitas SDM personel melalui berbagai program pendidikan, pertukaran pelajar ke luar negeri hingga pelatihan teknis untuk para awak.
Dengan beriringannya peningkatan kualitas SDM dan teknologi alutsista, Tonny yakin TNI AU akan semakin kuat dalam mempertahankan teritorial langit Indonesia. Sebelumnya, beberapa contoh teknologi tempur yang akan digunakan Indonesia yakni pesawat nir awak atau drone Bayraktar yang dibeli TNI AU dari Turki. Pesawat nir awak itu akan digunakan untuk melakukan misi pengintaian hingga operasi untuk melakukan penyerangan.
Baca juga: Prajurit Marinir terima pembekalan TCCC
Baca juga: Marinir TNI AL terima pembekalan ancaman biologis dan nuklir
"Kita akan dapatkan produk tersebut Bayraktar tipe 2. Unmanned Aerial Vehicle (UAV) yang berkemampuan MALE (medium altitude long endurance) dengan kemampuan LOS (land of sight) dan BILOS (beyond land of sight)," kata Tonny.
Drone Bayraktar ini juga akan membantu kinerja drone CH-4, Anka yang baru saja dibeli TNI AU dalam menjalankan operasi militer udara Indonesia. Namun demikian, Tonny tidak menjelaskan berapa unit yang akan dibeli dan kapan drone dari Turki itu akan datang ke Indonesia.
Berita Terkait
TNI AU dan militer udara Jepang jalin kerja sama intelijen
Kamis, 28 November 2024 6:20
Dandim 1620 Lombok Tengah kawal Pilkada 2024
Rabu, 27 November 2024 14:43
TNI task force awarded for sewage construction in C Africa
Rabu, 27 November 2024 4:22
Kolaborasi TNI-Polri dan masyarakat wujudkan ketahanan pangan di Lombok Tengah
Selasa, 26 November 2024 17:49
Brigade Pangan di Merauke libatkan warga lokal dan TNI-Polri
Selasa, 26 November 2024 5:26
Babinsa dan mahasiswa tanam ribuan pohon di Lombok Tengah
Senin, 25 November 2024 13:56
Satgas MTF TNI mengecek kesehatan mental prajurit selama di Lebanon
Jumat, 22 November 2024 17:49
Indonesia tetap pertahankan personel TNI di UNIFIL
Jumat, 22 November 2024 17:25